Si Kecil Pandu Terkulai Lemas Di RSUD Adnaan WD selama 12 hari |
Luka Limopuluah - Bocah berumur 9 bulan, jenis kelamin lelaki, bernama Pandu dinyatakan oleh paramedis RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh digigit ular berbisa. Hal ini diketahui setelah didapatkan hasil diagnosa dan pemeriksaan sampel darah, pada hari Senin (9/10) lalu.
Salah seorang keluarga pasien Pandu bernana Mel Putri (36) menceritakan kepada wartawan, Senin (16/10) malam via telepon genggamnya, bahwa orangtua korban bernama Yosrizal (38) yang merupakan kakak kandungnya datang ke rumah Mel sekitar pukul 22.00 WIB, untuk meminjam sepeda motor. " Da Yosrizal meminjam Honda untuk mengantarkan anaknya ke rumah sakit karena panasnya sangat tinggi, saya bilang tunggulah suami saya dulu, agar dapat diantarkan pakai mobil, " ungkap Mel kepada awak media.
Setibanya di Rumah Sakit, demam Pandu mencapai 40 derajat Celsius. Dan Pandu pun diputuskan untuk dirawat di Ruang ACI. Saat paramedis mengambil darahnya untuk diperiksa di labor, terlihat di kaki sebelah kiri Pandu , dekat persendian tumit terlihat bengkak dan merah. Dan esok harinya, bengkak di kaki Pandu semakin membesar dan esok harinya pecah. Pasca pecahnya bengkak di kaki Pandu dan terlihat berlubang.
" Dokter di Rumah Sakit memberikan penjelasan kepada kami bahwa menurut hasil pemeriksaan laboratorium dari sampel darah Pandu disebutkan sebelum dibawa ke Rumah Sakit, Si Kecil Pandu digigit ular berbisa.
" Untuk penanganan medis bagi Pandu diputuskan ia akan dirujuk ke Rumah Sakit RSUP M. Djamil Padang, mendengar akan dirujuk ke Padang, kakak saya terlihat syok, mengingat kondisi kesehariannya yang pas-pasan dan hidup apa adanya, " tutur Mel Putri.
Diceritakan Mel, kakaknya tinggal di sebuah pondok bambu berukuran 2,5 meter X 1,5 meter. Sang kakak bekerja tidak tetap, sementara istrinya bernama Lasmita (27) juga tidak bekerja. Pandu sendiri merupakan anak kedua, kakak Pandu berumur 3 tahun.
Ketika ditanya berapa nomor hp kakaknya Yosrizal atau Lasmita, dijawab keduanya tak punya hp dengan alasan, dia hidup dalam kondisi yang serba susah.
" Jangankan untuk beli hp, untuk keseharian saja cukup susah. " Yang penting bagi kita, bagaimana keluarganya cepat dapat uang sehingga memiliki biaya untuk merujuk ke Padang dan Pandu cepat sembuh, " harap Mel .
Semula, Pandu dibawa kedua orangtuanya berobat ke Puskesmas Situjuh, melihat panasnya sangat tinggi, Pandu dilarikan ke IGD RSUD Adnaan WD Payakumbuh dan dirawat di ACI, hingga kini masih diinapkan rumah sakit dengan keadaan yang sangat prihatin.
"Berbicara soal digigit ular, inilah yang tidak diketahui orangtuanya, karena anaknya yang masih netek itu tak pernah ditinggalkanya. Tahunya digigit ular setelah keluar hasil labor dari rumah sakit,"ulang Mel.
"Melihat kondisi Pandu diduga terkatung katung di rumah sakit selama 12 hari itu, saya menduga kakak tak punya uang. Mengingat tidak adanya biaya, pihak keluarga bermohon ke pihak rumah sakit agar dirawat di Payakumbuh ini saja, "harap Mel.
Terpisah, Camat Situjuah Limo Nagori Syaiful ketika dikonfirmasikan wartawan via telepon genggamnya, Senin (16/10) malam, diduga tidak mengetahui ada warganya digigit ular dan terkatung katung di rumah sakit. Pasalnya, selama 12 hari Si Kecil Pandu dirawat, baru tadi siang (16/10) Camat meminta berita dari nagari tentang upaya-upaya untuk membantu warga kita tersebut.
Dan pihaknya berjanji malam ini ( Senin.red ) akan berkoordinasi dengan Sekretaris Nagari dan Walinagari serta Kepala Jorong. " Meskipun baru mendapat informasi dari wartawan kami akan menindak lanjuti malam ini, " ujarnya. (BD)