Notification

×

Iklan

Iklan

Guru TPG, TPSQ dan MDTA Terima Dana Insentif dari Dinas Pendidikan

27 Oktober 2017 | 12:38 WIB Last Updated 2017-10-27T05:38:32Z


Payakumbuh - Tahun 2017 merupakan tahun yang keempat Pemerintah kota (Pemko) Payakumbuh melalui Dinas Pendidikan kota Payakumbuh kembali memberikan insentif terhadap guru mengaji yang ada di kota Payakumbuh di aula Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Jumat (27/10).

Hal ini tak lepas dari wujud perhatian Pemko Payakumbuh terhadap kesejahteraan para guru mengaji, sekaligus memotivasi semangat mengajar para santri. Dana insentif di DPA Bidang PNFI Dinas Pendidikan ini disalurkan kepada 390 guru mengaji di masing-masing kecamatan kota Payakumbuh yang diserahkan langsung Kepala Dinas Pendidikan diwakili Kasi PNFI.

Dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan kota Payakumbuh Drs. AH. Agustion didampingi Kasi PNFI Samrizal, pemberian insentif ini hanya untuk guru mengaji TPQ, TPSQ dan MDTA. Hari ini kita salurkan insentif untuk kecamatan Payakumbuh Selatan dan Latina, untuk kecamatan lainnya kita lanjutkan besok, Sabtu (28/10/2017).

Besaran dana yang diterima pada triwulan III sebesar Rp. 300.000 per bulan dan akan diterima selama 3 bulan sampai bulan September 2017. Dan triwulan IV bakal kita laksanakan di bulan Desember 2017 mendatang. 

“Penyaluran dan pendataan guru mengaji ini sebelumnya telah kita laksanakan monev bekerjasama dengan Ketua LDS yang ada di kecamatan. Karena itu, setiap guru mengaji harus melengkapi berkas absen dan laporan bulanan sebagai syarat pencairan,” terang Samrizal.

Sementara itu Ketua LDS kecamatan Latina Yusmi Usman, mengharapkan, kepada para guru mengaji kami meminta keseriusan dalam melatih dan mendidik para santri.

“Karena guru mengaji adalah profesi dunia akhirat, intinya kita ikhlas dan berpedoman kepada para guru mengaji yang sudah leluhur. Kalau kita mengambil pelajaran dari segi materi, maka hilanglah amalan yang akan menjadi modal di akhirat," imbuhnya.

Kami dari LDS Kecamatan selalu giat berkoordinasi dengan para guru TPQ, TPSQ dan MDTA termasuk gharim mesjid. Koordinasi juga giat kami lakukan dengan pemerintah kota melalui OPD terkait. 

“Yakinlah, para hafidz yang sudah profesional itu berangkat awalnya di TPQ, TPSQ dan MDTA. Selanjutnya menambah ilmu di pondok al qur’an dan pondok hafidz yang sudah menjamur di Luak limopuluah,” tutur Yusmi Usman. (BD)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update