Payakumbuh - Tim Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI bersama TP PKK Pusat menyambangi Kelompok Wanita Tani (KWT) Taratak Indah dan kelompok Dasawisma Teratai Padang Kaduduk, Kelurahan Tigo Koto Diate Payakumbuh Utara, Kamis (12/10). Tim ini melakukan monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan Gerakan Tanam Cabe yang dilakukan kelompok masyarakat itu. Selain itu, kedatangan tim ini juga melakukan penilaian.
Tim yang beranggotakan Ketua Bidang 3 Ketahanan Pangan Hanifa Baldan Husein, Suwardiono Winardi dari TP PKK Pusat serta Adrian Agustin dan Ratna dari Badan Ketahanan Pangan dari Kementerian Pertanian RI ini disambut Walikota Payakumbuh yang diwakili Asisten III Iqbal bersama Camat Payakumbuh Utara Nofriwandi. Selain itu, turut hadir pengurus tim penggerak PKK Kota Payakumbuh serta anggota KWT Taratak Indah dan masyarakat setempat.
Disampaikan Plt. Dinas Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh, Wal Asri, Monev ini dilakukan untuk melihat sejauh mana gerakan tanam cabe yang sudah diterapkan di daerah. “Selain itu, Monev juga membawa misi melakukan penilaian terhadap kelompok wanita yang memanfaatkan pekarangan dan lahan dengan menanam berbagai tanaman pangan dan hortikultura, khususnya cabe untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangganya,” ujar Wal Asri.
Hasil penilaian ini, akan menentukan daerah mana yang akan mewakili Sumatera Barat dalam peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 37 tingkat Nasional yang akan dihelat di Pontianak Kalimantan Barat tanggal 19 – 22 Oktober mendatang. “Sebelumnya, Tim ini juga telah mengunjungi KWT di daerah Lintau Kab. Tanah Datar. Salah satu dari KWT ini apabila mendapat peringkat I, akan diikutsertakan dalan peringatan HPS di Pontianak. Mudah-mudahan KWT Taratak Indah Padang Kaduduk mendapat hasil terbaik,” kata Wal Asri lagi.
Asisten III Iqbal mengatakan, gerakan Tanam Cabe merupakan salah satu kegiatan yang sangat didukung penuh oleh Pemko. Apalagi didukung dengan TP PKK Payakumbuh yang ikut berpartisipasi dengan program dasawismanya. “Terlebih lagi, Kota Payakumbuh juga telah berhasil mengembangkan salah satu komoditi cabe yang lebih variatif yang dinamakan Cabe KoPay (Kota Payakumbuh). Dengan bentuk buah yang lebih besar tanpa mengurangi rasa pedasnya, cabe kopay pun telah diperdagangkan hingga ke luar daerah. Sebagian besar diekspor ke Provinsi tetangga, contohnya Provinsi Riau,” sambut Iqbal.
Selain itu, Pemko juga menjamin ketersediaan pangan yang cukup dan pangan yang beragam dan bergizi, seimbang dan aman. “Kita juga telah melakukan optimalisasi pemanfaatan pekarangan untuk kebutuhan pangan keluarga, dengan pangan yang sehat, organik dan bebas dari pestisida. Serta dapat mengurangi pengeluaran dan dapat meningkatkan pendapatan keluarga” kata Iqbal. (BD)