Padang Panjang - Gelombang semangat literasi di Kota Padang Panjang terus merasuk ke hati-hati insan pendidikan. Geliat dan giatnya semakin membumi. Setelah merilis Gerakan Indonesia Membaca di wilayah Kota Padang Panjang, insan pendidikan Padang Panjang berharap literasi bisa menyatu dalam aktifitas keseharian para pelajar di Kota Serambi Mekkah.
Dan Jum'at pagi ( 13/10) , sebanyak 513 siswa SMPN 5 Padangpanjang, baik putra maupun putri berkumpul rapi di halaman sekolah tersebut. Mereka tidak hanya sekedar berkumpul rupanya. Ada aktifitas literasi yang mereka lakukan. Ya , pagi itu mereka yang berada di kelas VII dan VIII sedang diberikan "tantangan" menulis puisi.
Dan pemberi tantangan sekaligus motivasi penulisan puisi ini adalah Ketua Forum Pegiat Literasi Padang Panjang ( FPLPP) , Muhammad Subhan. Menurut M. Subhan, kegiatan itu dalam rangka menumbuhkan pembiasaan menulis kreatif, disamping pembiasaan membaca buku.
" Karya terbaik akan diberi apresiasi, selanjutnya penulis-penulis terbaik akan dilatih dalam kelas sastra, semoga iklim literat itu terus tumbuh dan tumbuh di Kota Serambi Mekkah ini ," harap penulis novel " Rinai Kabut Singgalang" ini.
Sebagai informasi, saat ini FPLPP mulai mengakomodir berbagai aktifitas literasi dalam programnya. Literasi seiring waktu telah bermetamorfosis tidak hanya bertumpu pada membaca dan menulis saja. Saat ini FPLPP telah membuka berbagai kelas Literasi yang meliputi kelas Teater, kelas mendongeng, kelas Stand Up Comedy.
Akhir-akhir ini, FPLPP juga mengakomodir kegiatan bagi mereka yang menyukai aktivitas di alam . Aktivitas yang dapat memacu adrenalin ini akan merangsang para remaja dan pegiat literasi dalam berkarya. Kegiatan literasi dengan menjemput ide dan inspirasi di alam ini rencananya akan dilakukan Minggu ( 14/10) ini.
" Literasi harus dilakukan secara massif, tidak boleh setengah-setengah, apalagi dengan literasi sekolah. Merekalah anak-anak muda yang harus dirangkul dan dibina, " pungkas M. Subhan.
Puisi Dan Manfaatnya Sebagai Sarana Terapi Bagi Pelajar
Puisi didefinisikan sebagai alat yang sangat berguna dalam komunikasi literasi yang berpotensi mengubah keadaan kognitif individu. Puisi adalah cara berbahasa dan bermakna yang menggunakan irama, suara, citra, dan terutama metafora , dalam pola terstruktur yang memanggil emosi . ( Shafi, 2010 ).
Menurut Poplawski ( dalam Klein & Longo , 2001 ) puisi telah menjadi sarana bagi orang untuk mengekspresikan emosi terdalam merekadan menciptakan penyembuhan . Puisi juga telah dipandang sebagai pembawa pesan dari alam bawah sadar ke pikiran sadar. Dimana pun orang berkumpul untuk menandai sejenak, mereka berbicara dari hati ke hati dengan puisi ( Klein & Longo , 2001).
Menulis puisi ternyata mampu memfasilitasi kesadaran psikologis, kreativitas, dan makna pribadi. dengan puisi hubungan terapeutik dapat ditingkatkan, dan mengeksplorasi pengalaman hidup.Dan dengan mengajak pelajar menulis puisi, dapat menenangkan hati dan pikiran jika yang dituliskan adalah keluh kesah yang ada.
[Budi]