Limapuluh Kota - Ketua Sahabat 86 Nofyan Yunaz gelar penyuluhan pembuatan pupuk kompos bio organik menggunakan jerami dengan cara sederhana, terhadap kelompok tani Satangkai Boneh jorong Batu Kabau kenagarian Sitanang kecamatan Lareh Sago Halaban, Sabtu (21/10) siang.
Kegiatan ini juga dihadiri wakil bupati kabupaten Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan dan Wali Nagari Sitanang Faniswanri serta Dra. Rosmimi Rasul, M.Si dosen IPB sebagai narasumber.
Dijelaskan Nofyan Yunaz, dengan memanfaatkan kotoran ternak, jerami dan bonggol pisang sebagai bahan dasarnya, bisa menjadi alternatife para petani dan pebisnis sebagai pupuk andalan untuk berbagai jenis tanaman.
“Dengan memperlakukan peran jerami dan bonggol pisang untuk mengolah limbah terutama limbah peternakan dan pertanian di pedesaan secara terpadu dan sistematik maka akan menghasilkan pupuk bio organik,” jelas Nofyan.
Dalam program ini, dijelaskan Rosmimi Rasul, untuk membuat pupuk kompos tersebut kita bisa memanfaatkan jerami yang selama ini tidak pernah dikelola dan dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.
”Kelebihan pupuk kompos ini dapat menahan air sebesar 40-60% sehingga mampu mempertahankan kelembaban bahkan mampu memperbaiki struktur tanah dan menetralkan pH tanah serta bisa dijadikan sumber nutrisi mikroba tanah yang membantu proses penghancuran limbah organik dan meningkatkan kesuburan," ulas Rosmimi.
“Unggulnya tanaman hanya dapat mengkonsumsi nutrisi dalam bentuk terlarut. Cacing tanah berperan mengubah nutrisi yang tidak terlarut menjadi bentuk terlarut kompos hingga akan menjaga kesuburan tanah," tambahnya.
Dengan pembuatannya yang sangat sederhana yaitu limbah organik, jerami yang Ditumpuk, Diatapi, Ditebari, Diproses lalu Dipanen (D5).
“Percobaan dan percontohan produk kompos bio organik sudah dilakukan sejak beberapa tahun silam juga merupakan pupuk yang ramah lingkungan dan memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan kompos lain yang kita kenal selama ini," ungkap Rosmimi yang dikenal ahli dalam bidang Mikrobiologi.
Sementara itu, Ferizal Ridwan sangat mengapresiasi program ini. “Saya berharap dengan adanya kegiatan ini hendaknya masyarakat ataupun kelompok tani betul-betul paham apa yang disampaikan narasumber.
”Perlu saya sampaikan, kalau ilmu petani kita ini sudah matang bahkan lebih dari cukup karena banyaknya pelatihan-pelatihan pertanian yang diberikan terhadap kelompok tani, bahkan tidak saja memperbaiki siklus tanah, yang terpenting bagaimana pola pikir dari petani, tinggal ada atau tidaknya kemauan dari petani kita ini," harap Wabup Ferizal Ridwan.
Sebelumnya, Wali Nagari Sitanang Faniswanri mengeluhkan, mencari pupuk disini sangat sulit, bagaimana kami hendak melakukan budidaya tanaman. Dengan adanya ilmu yang baru ini, kami berharap kepada kelompok Tani Satangkai Boneh jorong Batu Kabau benar-benar mempraktekkannya setelah ini, dan mari sama-sama kita diskusikan," pungkasnya. (BD)