Bukittinggi -- Pemko Bukittinggi melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) mengajukan penambahan 300 Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) pertengahan Agustus 2017 lalu kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB).
Kepala BKPSDM Bukittinggi Sustinna mengatakan, usulan penambahan ASN itu diperoleh setelah bagian organisasi melakukan analisis jabatan dan analisa beban kerja yang dikaji dengan sistem e-formasi yang diarahkan oleh KemenPAN RI sesuai PP Nomor 11 tahun 2017 tentang manajemen ASN.
“Setelah dilakulan pengkajian dengan sistim e-formasi yang diarahkan Kemen PAN, maka kota Bukittinggi membutuhkan sekitar 1.500 ASN yang akan mengisi formasi yang telah terseleksi berdasarkan analisis jabatan dan analisa beban kerja (Anjab ABK),” sebut Sustinna , Minggu (15/10).
Ia menjelaskan, berdasarkan e-formasi dan dikaitkan dengan kebutuhan prioritas daerah dalam pembangunan diberbagai bidang, untuk tahun 2017 ini Pemko Bukittinggi memprioritaskan lebih kurang 300 formasi CASN.
Adapun formasi yang diprioritaskan yaitunya, formasi guru SD, guru agama, guru olahraga, sarjana teknik, sarjana kepariwisataan, tenaga medis dan akuntansi.
“Kita menyadari kebutuhan tambahan ASN itu akan berdampak pada keuangan, maka kita pun menyusun berdasarkan skala prioritas. Namun sesuai arahan Men PAN, hal itu akan direalisasikan tahun 2018 sesuai analisa dan kajian dari Kemenpan RB atas usulan kita,” harapnya.
Hal senada disampaikan Sekdako Bukittinggi Yuen Karnova, yang menyebut usulan 300 CASN itu sudah memenuhi kebutuhan minimal aparatur sipil negara.
“Memang kebutuhan ideal kota Bukittinggi 1.500 orang ASN, tapi untuk kondisi saat ini, dengan jumlah 300 orang sudah dapat memenuhi kebutuhan minimal. Kepastian penerimaan, belum ada informasi resmi dari Kemen PAN,” kata Yuen Karnova .
Menteri PANRB Asman Abnur pada wartawan saat kunjungannya ke Bukittinggi Jumat (13/10) lalu mengatakan, akan konsentrasi untuk pembukaan formasi CASN bagi Kota Bukittinggi. Menteri asal Padang Pariaman itu akan membuka formasi untuk daerah prioritas sesuai dengan beban dan bidang kerja yang dibutuhkan.
“Untuk saat ini kita masih buka formasi untuk kementerian dan lembaga. Kita berharap tahun berikut dengan data yang benar akan ada formasi di daerah. Seperti Bukittinggi yang kini kekurangan guru, tenaga kesehatan, pegawai negeri bidang pariwisata, hal itu yang menjadi konsentrasi kita di Kementrian PANRB. Kita tidak buka formasi yang sifatnya umum, kita menerima PNS yang sesuai dengan beban kerja dan mempunyai kemampuan dibidangnya ,” jelas Asman Abnur. (rel / kaba12.com)