Ratusan Warga Baringin Bukit Gombak unjuk rasa didepan gedung DPRD Tanah Datar, Jumat (6/10). (Foto : heri) |
Tanah Datar-- Ratusan Warga Nagari Baringin, laksanakan aksi damai didepan gedung DPRD Tanah Datar, terkait sengketa tanah wilayat lapangan pacu kuda, Jumat (6/10). Dalam aksinya warga Nagari Baringin, dengan dipimpin langsung Ketua KAN N. Malin Maharadjo meminta kepada Pemerintah Tanah Datar, agar menyelesaikan sengketa itu dengan damai.
Dari pantauan Pasbana.com dilokasi aksi, terlihat ratusan warga berkumpul didepan kantor DPRD Tanah Datar sampai pukul sebelas siang. Kepada Pasbana, Ketua KAN N. Malin Maharadjo mengatakan, aksi ini dilaksanakan karena rasa ketidak puasan warga Nagari Baringin, terkhusus ninik mamak Baringin terhadap kinerja Pemerintah Tanah Datar, yang tidak menanggapi surat dari ninik mamak. Menurut Ketua KAN tersebut, ninik mamak mewakili warga Nagari Baringin telah menyurati Pemda Tanah Datar, sebanyak dua kali. Namun hal ini tidak diindahkan juga oleh pihak Pemda.
"Kami turun kejalan hanya untuk menuntut keadilan dalam penyelesaian sengketa Tanah tempat Pacu Kuda," ujarnya.
Ia juga menyampaikan, warga Nagari Baringin tidak akan bertanggung jawab jika terjadi apa-apa saat pelaksanaan pacu kuda nantinya. Menurutnya, warga Bukit Gombak tidak akan melarang pelaksanaan pacu kuda namun, jika hal ini tidak diselesaikan sampai pelaksanaan pacu kuda, takutnya ada pertikai antara sesama warga nagari.
"Saya tidak mencari keruh suasana namun, saya hanya ingin pemerintah dapat menyelesaikan dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, Anton Yondra Ketua DPRD Tanah Datar, mengatakan bahwa DPRD bersama pemerintah daerah akan meninjau ulang kasus mengenai tampal batas ini. Ia juga menambahkan, bahwa DPRD akan menyurati pemerintah daerah Tanah Datar, terkait sengketa ini.
"Hari ini juga DPRD akan surati pemerintah Daerah Tanah Datar," tambahnya.
Anton Yondra juga memintak kepada warga agar jangan sampai terpropokasi dengan hal-hal yang belum jelas. Ia juga memintak kepada anggota Satpol PP untuk berjaga-jaga dilokasi sengketa agar tidak terjadi ricuh. "Saya memintaj kepada pihak keamanan khususnya Satpol PP agar meningkatkan keamanan dilokasi sengketa," tambahnya.
Terkait pelaksanaan pacu kuda yang direncanakan berlangsung dalanm waktu dekat ini, Anton Yondra mengaku belum mengatahui apa-apa. Bahkan ia mengaku tidak tau siapa panitianya, kapan di selenggarakannya, dan SK panitianya.
"Saya mohon DPRD tidak tau apa-apa, siapa penitianya, kapan diselenggarakannya, bahkan sampai saat ini SK panitianya tidak tau saya, " tambahnya lagi.
Sementara itu, Afrizal Camat Lima Kaum sangat berterimakasih kepada masyarakat yang melakukan aksi damai, dengan memengang teguh komitmen untuk menjaga keamanan dalam melakukan aksi. Afrizal juga memintak kepada maayarakat jangan berbuat anarkis dalam bentuk apapun. Pasalnya, antara warga Saruaso dengan warga Bukit Gombak, mempunyai ikatan persaudaraan yang sangat kuat.
"Selaku Camat saya hanya bisa memfasilitasi warga dalam mengemungkakan inspirasinya tanpa berlaku anarkis. Selain itu, ia juga akan mendorong pemerintah daerah agar segera menyelesaikan sengketa tersebut," tambahnya.
Dari data yang diterima oleh Pasbana.com dari berbagai sumber, bahwa konflik sengketa tanah wilayat ini dipicu dari berebut lahan parkir antara warga Saruaso dengan warga Bukit Gombak. Sehingga Memasang spanduk arena pacu kuda dengan mengklaim bahwa tanah tersebut milik salah satu nagari disana. (eri)