Limapuluh Kota - Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Limapuluh Kota terus dipacu. Hingga September tahun 2017 ini sedikitnya 22.451 keluarga miskin atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapatkan bantuan beras sejahtera (Rasta).
Begitu pula terhadap wanita rawan sosial ekonomi dan korban tindak kekerasan (KTK) juga memperoleh pelatihan keterampilan menjahit sekaligus bantuan mesin jahit.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Limapuluh Kota Akmal, S.Sos kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (3/10) mengatakan, selain mendapatkan pelatihan, Dinas Sosial daerah ini juga menyalurkan sebanyak 40 unit mesin jahit sebagai bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP).
“Bantuan peralatan itu diharapkan dapat membuka usaha guna meningkatkan perekonomian, serta perluasan kesempatan kerja bagi KPM, sekaligus buat mengurangi angka pengangguran,” ungkap Akmal.
Selain itu, daerah ini juga bernasib baik mendapatkan bantuan pemerintah pusat berupa kegiatan keserasian sosial (KS) berupa pembangunan saluran irigasi pada Kecamatan Akabiluru dan Bukit Barisan yang masing-masingnya sepanjang 200 meter.
“Program keserasian sosial berupa pembangunan jaringan irigasi tersebut merupakan upaya membangun keserasian sosial dan harmoni di tingkat nagari untuk mencegah konflik sosial,” terang Akmal.
Berikutnya, masyarakat miskin di daerah ini juga kebagian Program Keluarga Harapan (PKH) dengan penerima manfaat tahap 1 sebanyak 8.072 keluarga, tahap II bagi 8.052 penerima, tahap III buat 8.027 kaluarga dengan total bantuan sekitar Rp4 milyar setiap tahapnya. Sedangkan untuk tahap IV masih dalam proses pemutakhiran data.
“Program PKH tersebut diharapkan bisa mengurangi kemiskinan. Selain untuk peningkatan ekonomi, bantuan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan keluarga penerimanya,” ujar Akmal sembari menambahkan program PKH ini hendaknya juga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat. Artinya, dengan bantuan ini diharapkan tidak ada lagi anak yang putus sekolah.
Lebih jauh Akmal menjelaskan, dalam tahun ini Dinas Sosial juga telah menyalurkan melaksanakan kegiatan pengembangan kebijakan tentang akses sarana dan prasarana publik bagi penyandang cacat dan lansia. Kegiatan ini berupa bantuan kursi roda sebanyak 86 unit, tongkat ketiak 22 unit dan tongkat netra sejumlah 29 unit.
Begitu juga bagi keluarga yang belum memiliki rumah layak huni, tahun ini sebanyak 253 keluarga diantaranya kebagian bantuan Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Bantuan RTLH ini berupa bahan bangunan dengan senilai Rp15 juta setiap unitnya.
“Bantuan RTLH ini tengah berlangsung dan diharapkan dalam bulan ini sudah tersalurkan kepada seluruh penerimanya,” ucap Akmal.
Disamping itu, tahun sekarang Dinas Sosial juga menyediakan bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) bagi 58 kelompok dengan nilai bantuan masing-masingnya Rp20 juta dan total sebanyak Rp1,4 milyar. Selain itu juga ada KUBE yang didanai APBD bagi 7 kelompok denganm nilai bantuan juga Rp20 juta perkelompok
“KUBE ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam meningkatkan usaha ekonomi produktif, khususnya dalam peningkatan pendapatan,” jelas Akmal. (BD)