Tanah Datar - Inilah Ranah Minangkabau , satu anugerah yang tak terkira dengan untaian pesona wisata alam, wisata kuliner dan wisata sosial budaya. Wisatawan dibuat kangen untuk selalu datang dan datang lagi ke Sumatera Barat. Salah satu pesona Ranah Minangkabau yang luar biasa eksotis adalah Luhak Nan Tuo sebutan untuk Kabupaten Tanah Datar.
Kabupaten Tanah Datar mempunyai pesona wisata yang cukup indah yang sanggup memukau para wisatawan yang berkunjung . Sajian wisata yang layak Anda kunjungi diantaranya adalah pacu jawi, desa terindah Pariangan dan Istano Basa di Pagaruyung. Istana Basa adalah kekayaan budaya dengan arsitektur ukiran yang mengandung filosofi alam dan budaya sosial.
Para penggiat wisata fotographer mencoba untuk berkreatifitas dengan memperkaya objek yang bisa dinikmati dan direkam keindahannya selain wisata alam, wisata kuliner , wisata budaya dan pacu jawi.
Setelah beberapa kali kegiatan tour wisata fotographer di Tanah Datar, ada keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru selain perhelatan Alek Nagari Pacu Jawi. Setelah hunting beberapa objek , kami mencoba menampilkan kreatifitas budaya yang jarang dilihat atau tonton wisatawan luar, maka pandangan kami pun tertuju kepada kegiatan seni pertunjukan tradisional/budaya salah satunya kesenian tradisional Alu Katentong di Nagari Padang Laweh, Kecamatan Sungai Tarab.
Dan kamipun melakukan pendekatan kepada penggurus kesenian Alu Katentong dan warga sekitar, menjelaskan bahwa maksud tujuan kami ( seniman fotographer) ingin mendokumentasikan pertunjukan kesenian Tradisional Alu Katentong tersebut dan mengenalkannya kepada para wisatawan fotographer dan kelompok kesenian ini, semoga nantinya dengan tampilnya kesenian ini dan lewat hasil kamera fotographer akan menjadi bagian dari potensi wisata yang harus di lirik dan disajikan untuk wisatawan umum.
Alu Katentong merupakan kesenian tradisional klasik yang berasal dari Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanahdatar, Sumatera Barat. Menurut sejarahnya ini merupakan bentuk rasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan limpahan rezeki berupa hasil panen.
Dimana atraksi ini dilakukan oleh kaum perempuan terdiri dari 7,9 , atau 11 orang yang membawa galah (kayu panjang) dan dipukulkan ke batu yang bersusun sebanyak galah. Dimana setiap batu ini akan menghasilkan irama yang berbeda-beda.
Alhamdulillah wisatawan fotographer pun sangat suka dan takjub akan atraksi kesenian ini , dan berharap semoga kesenian tradisional ini tidak punah dimakan zaman, jangan sampai terlupakan oleh waktu nantinya bahwa kesenian Alu Katentong ini merupakan kesenian tradisional tertua di Minangkabau ini.
Semoga dengan penampilan kesenian Alu katentong ini yang dikolaborasi dengan fotographer bisa membangkitkan kembali kesenian tradisonal Minangkabau , khususnya di Luhak Nan Tuo.
Banyak potensi nagari yang bisa di kembangkan untuk menarik para wisatawan luar untuk datang ke Kabupaten Tanah Datar yang dikenal juga dengan nama Kota Budaya, semoga dengan salah satu penampilan ini bisa membangkitkan ekonomi warga sekitar atau masyarakat sekitar objek wisata . Dan himbauan kepada Dinas Pariwisata Tanah Datar, agar menghimpun aset wisata dan budaya di Nagari Luhak Nan Tuo , karena ini nantinya yang akan mendatangkan devisa dan mengangkat ekonomi kehidupan warga.
Kegiatan ini juga tak lepas dari ide dari fotographer lokal Batusangkar, yang sering disapa dengan panggilan Mas Uda (Y.Parianto) dan fotographer dari Kota Bogor Bapak Maki Sumawijaya (Indonesia Photo Tour) yang juga merupakan Owner Kampung Budaya Sindarang Barang.Terima kasih juga kepada rekan-rekan jurnalis dan rekan-rekan fotographer, para pedagang kaki lima dan warga sekitar objek wisata, serta instansi terkait , khususnya juga kepada keluarga tercinta yang telah memberikan waktu untuk kami mengexplore dan mensupport Trip West Sumatera Photo Tour ini terwujud.
Semoga Lestari Alamku, Semoga Lestari Budaya Minangkabau, Bangga menjadi bagian dari Minangkabau.
Kami menunggu sobat-sobat wisata di disini... di ranah minangkabau, di Luhak Nan Tuo, Proud of Tanahdatar!
Proud Of Minangkabau.
Catatan Perjalanan Wisata : Mas Uda ( Y. Parianto )