Padangpanjang,—Meski berstatus sebagai sekolah agama, Madrasah Aliyah Khulliyatul Mubalighien Muhammadiyah (MA KMM) Kauman Padangpanjang mampu menyaingi perguruan tinggi dalam ajang kompetisi sains tingkat nasional.
Madrasah yang telah berusia 82 tahun ini, terus mendulang prestasi tidak hanya dalam bidang keagamaan. Namun baru-baru ini, sekolah yang pernah dipimpin pertamakalinya oleh Buya Hamka tersebut berhasil memenangkan kejuaraan robotic tingkat Sumbar dan Nasional.
Kepala MA KMM Kauman Padangpanjang, Derliana mengaku sangat bersuka cita dengan keberhasilan yang diraih para santri pada 2017 ini. Setelah meraih Juara I Robotic Tipe Line Follower Digital tingkat Sumatera pada 17-18 Oktober, kembali mempertahankan predikatnya setelah menjuarai lombar Robotic tingkat Sumbar dengan tipe Line Follower Analog.
“Alhamdulillah selain keberhasil tersebut, santri kita kembali menunjukkan kemampuannya di bidang yang dengan menjuarai iven nasional kategori umum. Yakni Juara III Robotic Tipe Line Follower Prgoram tingkat nasional yang digelar Universitas Negeri Padang pada Sabtu (18/11) kemarin. Santri MA KMM Kauman bisa sejajar dengan utusan Universitas Indonesia (UI) dan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) yang meraih Juara I dan II,” ujar Derliana melalui selulernya Senin (20/11).
Dikatakannya, Chusnul Defry dan Farhan Aulia Nurzi yang mewakili MA KMM merupakan ketigakalinya memberikan kebanggaan bagi sekolah dan Padangpanjang umumnya. Bahkan dengan raihan prestasi tersebut, membawa MA KMM Kauman Muhammadiyah menjadi sejajar dan mampu mengalahkan jenjang pendidikan tinggi.
Demikian juga dalam berbagai bidang lainnya, MA KMM Kauman Padangpanjang patut diperhitungan sebagai rival. Di antaranya, MA KMM berhasil merebut peringkat Juara I Pencaksilat tingkat Ponpes se-Sumbar dan Juara I tingkat SLTA dalam lomba stand up komedi di Padangpanjang.
“Beragam prestasi lainnya juga bukan hal yang asing bagi santri MA KMM Kauman Padangpanjang. Kami berharap kejayaan KMM Kauman Padangpanjang dapat terus dipacu dan dikembangkan, agar lulusan nantinya mampu bersaing di era globalisasi sekarang,” tutur Derliana, peraih predikat Kepsek Cemerlang pada iven internasional Olympiade Quran (Olyq) beberapa waktu lalu di Bandung. (put)
