Payakumbuh - Pembukaan Bagodang ditandai dengan pemukulan genderang Wakil Walikota Payakumbuh Erwin Yunaz bersama dengan perwakilan dari Kementerian Pariwisata, Raseno Arya didampingi Ketua DPRD kota Payakumbuh YB, Dt. Parmato Alam, Ketua Dekranasda, Forkopimda, Dinas Pariwisata Propinsi Sumatera Barat, kepala OPD se-Payakumbuh, LKAM, Bundo Kandung, pada para ninik mamak kanagarian se-Payakumbuh.
Dalam sambutannya, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kementerian Pariwisata RI, Roseno Arya dalam pembukaan acara Barolek Godang (Bagodang) ke-3 Payakumbuh di Pentas Utama, pelataran parkir Ngalau Indah, Rabu (01/11), mengatakan, sektor pariwisata adalah sektor padat karya, padat kreatifitas dan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Membangun pariwisata akan dapat lebih mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
“Salah satu pendukung kearah ini adalah keberadaan sebuah bandara, akan lebih mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan kunjungan wisata yang tinggi, untuk ini kota Payakumbuh sudah waktunya memiliki bandara sendiri,“ ungkapnya.
Raseno juga menambahkan bahwa kita bisa mencontoh daerah Banyuwangi, dulunya kota tersebut lebih dikenal mistis dengan adanya isu santet, namun sekarang kota ini bergerak maju pesat dengan keberadaan Bandara sendiri, malahan maskapai sekelas Garuda Indonesia juga sudah bisa mendarat langsung di Kota tersebut.
“Kota Payakumbuh pernah berencana untuk pembangunan airport sendiri, semoga tidak berhenti,“ harap Roseno Arya dalam pidatonya.
Produk lokal Payakumbuh memiliki potensi pasar yang luar biasa terutama sekali Rendang yang telah mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai makanan terlezat di dunia. Event wisata “Bagodang” ini diharapkan bisa menjadi marketing produk lokal Payakumbuh bukan hanya pada tingkat Propinsi Sumatera Barat saja, melainkan juga di tingkat Nasional maupun Internasional.
“Mari libatkan daerah lain di sekitar Payakumbuh untuk ikut berpartisipasi agar lebih semarak lagi,“ kata Raseno.
Roseno mengakui sangat tertarik dengan atraksi “Pacu Itik” yang sangatlah unik dan hanya ada di Kota Payakumbuh, tidak ada di belahan dunia yang lain. “Jadikan atraksi Pacu Itik dan Rendang Payakumbuh ini sebagai Icon,” jelas Raseno.
Hal tersebut disambut baik Wakil Walikota Payakumbuh Erwin Yunaz saat memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi Bagodang ke -3 siang itu.
“Sebelumnya Kota Payakumbuh di kenal sebagai Kota Batiah, Insha Allah dalam waktu dekat kita akan proklamirkan Payakumbuh sebagai Kota Rendang,” ungkap Erwin Yunaz penuh semangat.
Dijelaskan Erwin Yunaz, kegiatan Bagodang ke-3 dilaksanakan dalam rangka pelestarian dan pengembangan Atraksi Daerah serta pengembangan dan promosi UKM yang ada di Kota Payakumbuh, dengan berbagai macam pameran, festival dan lomba dengan tema kegiatan “Sa Ayun Sa langkah”.
Harapannya, kegiatan ini dapat memperkenalkan kerajinan-kerajinan, atraksi wisata, budaya kota Payakumbuh ke tingkat Nasional. Kegiatan ini selain melibatkan pameran budaya dari sekolah tingkat SLTP dan SLTA yang ada di Kota Payakumbuh, juga akan dilakukan festival dan lomba pertunjukan kesenian tradisional kabupaten kota lain se-Sumatera Barat, unsur pemerintahan, BUMN/BUMD, lembaga dan organisasi sosial serta swasta lainnya," tutup Erwin Yunaz. (BD)