Payakumbuh - Panen perdana bawang merah di jorong Batu Kabau Kenagarian Sitanang kecamatan Lareh Sago Halaban kabupaten Limapuluh Kota menunjukkan hasil yang memuaskan.
Pasalnya, dengan tanah yang sehat, baik struktur tanahnya maupun unsur kimia yang ada, harapannya budi daya bawang merah di Luak Limopuluah (Payakumbuh dan 50 Kota.red) ini akan berkelanjutan, dan menghasilkan bawang merah yang sehat dan bebas dari pestisida, ujar ketua Sahabat 86 Nofyan Yunaz, Minggu (12/11) di sela kegiatan panen perdana bawang merah organik kepada wartawan.
Ia mengatakan, sebelum melakukan budi daya bawang merah secara organik harus memperhatikan media tanam. Sebelum dilakukan pengolahan, media tanam harus diberi pupuk kandang atau kompos terlebih dahulu.
“Tidak begitu sulit menemukan pupuk kompos, karena dengan memperlakukan peran jerami dan bonggol pisang untuk mengolah limbah terutama limbah peternakan dan pertanian di pedesaan secara terpadu dan sistematik maka akan menghasilkan pupuk bio organik," jelas Nofyan yang juga merupakan kakak kandung wakil walikota Payakumbuh Erwin Yunaz.
Nofyan juga merasa tersanjung dengan yang dilakukan masyarakat Kelompok Tani Setangkai Boneh tersebut. Karena menurutnya yang telah dilakukan kelompok tani bulan lalu dengan membuat pupuk kompos sendiri membuahkan hasil yang maksimal, tutupnya.
Sementara itu Walinagari Sitanang Faniswanri berharap, apa yang sudah dilakukan ini bisa ditindaklanjuti oleh Pemerintah daerah, untuk kepeduliannya terhadap perekonomian masyarakat sekitar di bidang pertanian, khususnya bawang merah tersebut," katanya.
Ia mengakui budidaya bawang merah dapat menjadi harapan baru bagi warga untuk meningkatkan perekonomian. Selain memiliki nilai keekonomian yang tinggi, upaya penamanam juga tidak mengalami kendala sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal.
“Jelas itu membuat kami bangga sehingga budidaya bawang merah akan terus diperluas,” kata Faniswanri. (BD)