Notification

×

Iklan

Iklan

Panwaslu Kota Solok, Gelar FDG ( Focus Group Discussion)

26 November 2017 | 19:24 WIB Last Updated 2017-11-26T12:26:43Z


SOLOK  -- Dalam rangka pengawasan pemilu Partisipatif pada pemilihan umum legislatif, Presiden dan wakil presiden tahun  2019 mendatang, Panwaslu Kota Solok mengadakan Kegiatan FDG (fokus Group Discussion) di Hotel Taufina Kota Solok, sebagai nara sumber Elly Yanti, SH ketua Bawaslu Provinsi Sumbar periode 2013-2017.  Minggu (26/11).

Kegiatan kali ini diikuti oleh Unsur Niniak Mamak, bundo kanduang, KAN ,LKAM kota Solok, Ketua Pemuda kelurahan se-kota Solok Serta pemuda pemudi kota solok. Dalam rangka persiapan pemilu 2019 mendatang, ketua Panwaslu Kota Solok, Triati, S.Pd, mengharapkan, Niniak Mamak, bundo kanduang, KAN, LKAM, dan pemuda di kota solok mampu menjadi jembatan, corong agar informasi ini sampai ditengah masyarakat. 

"Pada pemilu 2019, merupakan pemilu yang berbeda dari pemilu sebelumnya, karena masyarakat akan dihadapkan dengan 5 (lima) kotak suara dan lima surat suara. Hal ini akan menjadi potensi kebingungan bagi masyarakat jika hal ini tidak sampai di tengah tengah masyarakat, bagaimana masyarakat mesti tahu cara " pemilihan yang benar dan yang tidak benar, serta masyarakat harus tahu mana saja yang perlu di awasi, kali ini masyarakat memiliki peran penting untuk mencegah dan melaporkan setiap pelanggaran yang ditemui dilapangan kepada Panwaslu Kota Solok," ungkap Triati.


Sementara itu Elly Yanti, SH, ketua Bawaslu Provinsi Sumbar yang hadir sebagai Narasumber menjelaskan bahwa pemilu 2019 sangat berbeda dengan pemilu sebelumnya. Mulai dari dasar hukum yang diterapkan, hingga peran masyarakat dalam mengawasi pemilu mendatang.

"Pintu masuk pelanggan berasal dari dua hal, yaitu temuan dan laporan dari masyarakat. Temuan dan laporan tersebut akan menjadi kajian dan pembahasan sehingga akan menghasilkan keputusan. Sedangkan untuk pelanggaranpun ada kode etiknya, terutama pada tindak pidana pemilu dan sengketa pemilu. Selain itu, masyarakat juga berperan aktif dalam mencegah dan melapor setiap pelanggaran pemilu. 

Acara ini di ikuti peserta dengan penuh antusias, baik dari Niniak Mamak bundo kanduang dan ketua pemuda. Hal ini terlihat dari para peserta yang memberikan pendapat, saran, serta pertanyaan yang berbobot dan berkualitas. 

Ketua pemuda sinapa, Dede Refku Ananda, meminta dan menyarankan agar dalam proses  perekrutan Bawaslu dan KPU beserta jajarannya murni atas kemampuannya bukan karena kedekatan pada seseorang atau karena organisasi tertentu. Sehingga integritas dan kwalitas penyelenggaraan pemilu terjamin. (Nal)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update