Foto : pertunjukan tari inovasi “ Takuruang”(23/11), Dok: Humas ISI Padangpanjang |
Padangpanjang – Karya inovasi “Takuruang” tampil memeriahkan perayaan Dies Natalis ISI Padangpanjang ke-52 (22/11) di Gedung Pertunjukan Hoerijah Adam ISI Padangpanjang. Minangkabau terkenal dengan kekayaan alam yang sangat beraneka ragam, salah satunya keindahan ikan bilih yang berada di Danau Singkarak yang merupakan salah satu mata pencaharian utama masyarakat danau Singkarak.
Selain itu juga menjadi pesona wisat untuk mendapatkan ikan tersebut, masyarakat Kecamatan Junjung Sirih Kabupaten Solok Sumatera Barat memiliki cara yang unik yaitu alahan atau lahan yang dipergunakan untuk tempat ikan-ikan berkumpul dalam satu wadah. Dari keindahan alam inilah terciptanya sebuah karya tari inovasi.
Frandi Yudra selaku koreografer mengatakan “ karya Takuruang terinspirasi dari alahan yang ada di kampung saya, alahan merupakan wadah tempat ikan yang dialiri sungai, ikan-ikan bilih senang untuk masuk. Alahan itu sendiri hanya ada jika ada air sungai, dan dibuat bersama dalam satu kaum untuk mata pencaharian masyarakat sekitar.
Frandi Yudra selaku koreografer mengatakan “ karya Takuruang terinspirasi dari alahan yang ada di kampung saya, alahan merupakan wadah tempat ikan yang dialiri sungai, ikan-ikan bilih senang untuk masuk. Alahan itu sendiri hanya ada jika ada air sungai, dan dibuat bersama dalam satu kaum untuk mata pencaharian masyarakat sekitar.
Untuk properti yang digunakan menggunakan 4 bentuk pagar yang mana itu disebut dengan irok. Irok sendiri biasanya terbuat dari saga atau lidi dari pohon aren di letakkan di tengah alahan.
Pada prinsipnya ikan yang masuk tidak akan bisa keluar dari dalam irok, dari inilah gerakan-gerakan yang di hadirkan pada garapan tari Takuruang”, jelas Frandi sapaan akrap mahasiswa jurusan tari semester VII yang di temui selesai pertunjukan berlangsung.
Foto : pertunjukan tari inovasi “ Takuruang”(23/11), Dok : Humas ISI Padangpanjang |
Leoni intan sari selaku penari juga mengatkan “ Ikan bilih yang tekurung di dalam alahan diwujudkan ke dalam gerak yang beragam, gerak ini diperkuat dengan adanya properti pagar yang digunakan dan dapat disatukan menjadi sebuah kurungan, karakter yang berbeda dari setiap penari membuat kami berusaha menyamai bentuk gerak yang diinginkan koreorafer” jelas penari cantik ini saat ditanyai.
Sementar Ade Jhori, M.Sn selaku komposer mengungkapkan “ Konsep musik yang dihadirkan awalnya terinspirasi dari penyakit (virus), namun pada karya inovasi tari pertunjukan Takuruang ini lebih menekan pada pembangunan suasana yang dibentuk oleh penari. Jadi musik dapat menyesuaikan bentuk dan gerak yang di hadirkan” jelas Ade Jhori saat ditanyai.
Kehidupan yang memiliki rasa kebebasan dalam sebuah perangkap jeruji yang mampu bergerak di dalam ruang kehidupan tanpa memikirkan hambatan rintangan dan tantangan hidup yang akan menimpa “berani hidup untuk mati “. Sebuah karya inovasi mahasisawa yang berangkan dari lingkungan.(***)