Foto Ilustrasi Pendakian ( Istimewa) |
SOLOK SELATAN - Berkat kerja keras dari semua pihak serta dukungan penuh dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui DITJEN Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem dan Balai Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), pada hari Kamis 28/12/17, akhirnya izin pendakian Gunung Kerinci melalui Solok Selatan ( Bangun Rejo, Sangir) diterbitkan oleh pihak Kementrian.
Dengan demikian, pendakian gunung berapi tertinggi di Asia Tenggara itu sudah bisa dibuka untuk umum melalui Solok Selatan.
“Kita sangat bersyukur dan mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya terhadap semua pihak dan juga pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan jajarannya yang begitu cepat merespon pembukaan ijin pendakian gunung kerinci in,” terang Bupati Solok Selatan, H.Muzni Zakaria.
Bupati juga menjelaskan bahwa diterbitkannya izin pendakian ini juga sebuah bentuk dukungan nyata terhadap pariwisata di Solok Selatan khususnya dan Sumatera Barat umumnya, yang diharapkan juga membawa multiplier efek terhadap perekonomian masyarakat di Solok Selatan. “Momennya juga pas dengan tahun baru 2018, dimana banyak pecinta alam yang akan melakukan pendakian di gunung tersebut”, terangnya.
Lebih lanjut Muzni juga mengharapkan ada sinergitas antara Kabupaten Solok Selatan dengan Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi untuk bersama-sama bergandengan tangan untuk pengembangan pariwisata minat khusus ini.
“Bersama-sama dengan Kabupaten Kerinci, kedepannya tentu kita berusaha agar terus mengembangkan wisata minat khusus ini agar dikunjungi oleh banyak orang, bukan hanya nasional, tetapi juga mancanegara,” harap Muzni.
David, Kepala Seksi TNKS Wilayah IV, mengatakan bahwa secara fisik surat belum memang belum didapatkan karna baru diterbitkan hari ini, namun beliau mengatakan bahwa informasi tersebut sudah beliau dapatkan dari berbagai sumber.
“Inshaa Allah akan segera koordinasikan dengan pihak-pihak terkait agar realisasi pendakian tersebut segera terwujud dan berjalan lancar,” jelasnya .
Pemerintah Kabupaten Solok Selatan sendiri bersama pihak TNKS telah mempersiapkan jalur baru pendakian Gunung Kerinci ini dengan sejumlah fasilitas pendukung, baik gerbang pendakian, posko pengunjung, serta peningkatan akses jalan pendakian.
“Termasuk baru-baru ini kita juga telah mengadakan pelatihan bagi potter atau pemandu gunung bekerjasama dengan pihak Kementrian Pariwisata dan Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia terkait kesiapan pemandu lokal nantinya.” terang Kasi Pengelolaan Kawasan Strategis dan Destinasi Kepariwisataan, Disparbud Solsel, Aig Wadenko.
Di sisi lain, Pegiat Pariwisata Sumbar, Yulnofrin Nafilus mengaku diperolehnya izin dari Kementrian LHK terhadap jalur pendakian via Solsel merupakan suatu bentuk komitmen dari pemerintah pusat dalam mencapai target dari program pariwisata Indonesia.
Diketahui pada tahun 2019 mendatang pemerintah menargetkan kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, Bu Mentri Siti Nurbaya sangat komitmen untuk mendukung pembukaan jalur pendakian gunung Kerinci via Solsel ini. Dan Pemkab Solsel termasuk sebagian besar masyarakat di sini sangat memiliki ekspektasi yang tinggi, bahwa nantinya Solsel akan sangat berperan mendorong pencapain target kunjungan wisman oleh pemerintah pusat melalui jalur ini,” katanya.
Pemda Solsel sendiri lanjut Yulnofrin, tahun ini memang fokus membangun daerah melalui sektor pariwisata. Hal itu jelasnya, merupakan salah satu dari empat pilar utama pembangunan yang menjadi prioritas pemerintah yang termuat dalam RPJMD.
“Kehadiran jalur baru via Solsel ini, harusnya akan lebih menambah daya tarik sekaligus lebih memudahkan bagi para pendaki. Perlu diketahui biasanya para pendaki selalu ingin mencoba tantangan pendakian jalur baru dan sangat sekali orang yang hobi mendaki secara berulang-ulang melalui jalur yang sama,” bebernya .(bd/put)