Notification

×

Iklan

Iklan

BI Sumbar Musnahkan Rp 7,2 Triliun Uang Kertas 

18 Desember 2017 | 17:06 WIB Last Updated 2017-12-18T10:06:50Z
Proses pemusnahan uang ( Foto: Istimewa)

Padang- Memasuki triwulan ketiga di tahun 2017, perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumbar telah memusnahkan sedikitnya Rp 7,2 triliun uang tak layak edar yang berasal dari setoran semua bank yang masuk ke BI.
Perinciannya, triwulan pertama Rp 2,986 triliun, triwulan kedua Rp 1,744 trilun dan triwulan ketiga sebesar Rp 2,514 triliun.

“Nyaris setiap hari kita memusnahkan uang tak layak edar. Tahun ini jumlahnya meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 5,74 triliun,” ujar Kepala Perwakilan BI Sumbar Endy Dwi Tjahjono di Padang,s seperti dilansir Jawapos,  Minggu (17/12).

Uang yang dimusnahkan BI itu, cirinya sudah lusuh dan rusak. Namun pihaknya tidak terlalu memetakan daerah mana yang paling banyak nominal uang rusak yang ditemukan.

“Tapi yang jelas, mayoritas uang tak layak edar itu berasal setoran dari bank dan minim sekali dari masyarakat. Setelah kita temukan, langsung dimusnahkan dengan mesin otomatis,” terangnya.

Secara keseluruhan, peredaran uang palsu di Sumbar cenderung menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga Desember 2017, tercatat hanya sebanyak 345 lembar uang palsu yang sempat beredar di masyarakat Sumbar. “Tahun 2016 lalu ditemukan sebanyak 759 lembar uang palsu dan jauh penurunnya tahun ini,” kata Endi.

Peredaran uang palsu paling banyak ditemukan di Kabupaten Pasaman dengan pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.
Sementara itu, memasuki Natal dan Tahun Baru 2018, diperkirakan kebutuhan uang atau outflow untuk warga Sumbar mencapai Rp 886 miliar. Jumlah tersebut naik sebesar 3,6 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 856 miliar.

Menurut Endy, kenaikan proyeksi tersebut sesuai dengan data uang kartal yang beredar di Sumbar. "BI perwakilan Sumbar memilik stok lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan uang kartal selama natal dan libur panjang,” paparnya.

Selain mempersiapkan kebutuhan uang jelang Natal dan Tahun Baru, pihaknya juga melakukan penambahan pelayanan pemenuhan kebutuhan uang tunai di perbankan dan masyarakat. Tidak hanya itu saja, pihaknya juga telah mengatur strategi layanan. Diantaranya, menambah frekuensi kegiatan kas keliling dalam kota yang telah mulai dilakukan sejak tanggal 11 hingga 21 Desember nanti.

“Kas keliling ini nanti ada di kawasan Pondok, Pasar Siteba, Pasar Raya dan Pasar Bandar Buat di Kota Padang," pungkasnya.
(Ril/ Jawapos)
×
Kaba Nan Baru Update