Payakumbuh - Selama event Payakumbuh Botuang Festival (PBF) 2017 digelar, penulis menyimpukan apa-apa saja manfaat yang dapat diperoleh dari Botuang (Bambu-red) jika dibawakan kepada kehidupan.
Seperti yang disampaikan para pakar Botuang di kota Payakumbuh dalam pemberitaan media online pasbana.com sebelumnya, ternyata pohon botuang tidak akan menunjukkan pertumbuhan berarti selama 5 tahun pertama. Walaupun setiap hari disiram & dipupuk, tumbuhnya hanya beberapa puluh centimeter saja. Namun setelah 5 tahun kemudian, pertumbuhan botuang sangat dahsyat & ukuran nya tidak lagi dalam hitungan centimeter melainkan meter.
Lantas sebetulnya apa yang terjadi pada sebuah botuang?
Selama 5 tahun pertama, ia mengalami pertumbuhan dahsyat pada akar bukan pada batang, yang mana daripada itu, botuang sedang mempersiapkan pondasi yang sangat kuat, agar ia bisa menopang ketinggian nya yang berpuluh puluh meter kelak dikemudian hari.
Jika kita mengalami suatu hambatan & kegagalan, bukan berarti kita tidak mengalami perkembangan, melainkan justru kita sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa didalam diri kita.
Ketika kita lelah dan hampir manyorah dalam menghadapi kerasnya kehidupan, jangan pernah terbersit pupus harapan.
Dan pada saat botuang ditiup angin kencang, ia akan merunduk, tetapi setelah angin berlalu, dia akan tegak kembali, laksana perjalanan hidup seorang manusia yang tak pernah lepas dari cobaan dan rintangan.
Botuang banyak menyimpan Kesetiaan dan Ketulusan
Filosofi botuang ini mengajarkan kita untuk setia menanam dan merawat. Walaupun hasilnya tidak langsung akan kelihatan, namun jika kita tetap gigih dan tulus berpegang pada komitmen maka sesuatu itu pasti akan indah pada waktunya.
Untuk menjadi baik dan memperoleh kesuksesan, tidak ada jalan lain selain ketekunan dan kegigihan dalam berusaha. Namun, kebanyakan orang cenderung malas berproses, apalagi kalau proses itu sarat dengan kerja keras, keringat, dan penderitaan.
Berdaya guna dan memiliki nilai manfaat, selain untuk kebutuhan perumahan dan perkakas rumah tangga atau tanaman hias, botuang merupakan salah satu jenis pohon yang sangat baik untuk kelestarian lingkungan. “Setiap ada rumpun botuang di sana, sudah pasti ada sumber air.”
Kita sebagai manusia sosial harus dapat menempatkan diri sebagai makhluk yang berguna dan bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. Botuang juga memiliki nilai kesopanan, karena semasa kecilnya, botuang berdiri tegak. Tapi, saat tua akan menunduk. Ini lambang sebuah filosofi hidup yang selalu menjaga tata krama dan sopan santun.
Menjadi diri sendiri, meskipun berlatar tanaman rumput, botuang berubah menjadi tanaman yang berbeda karakternya dibandingkan tanaman rumput lainnya. Kegunaan dan cara botuang mengekspresikan diri menjadikannya sebagai pembeda.
Penentu keberhasilan hidup kita adalah bagaimana kita berupaya mengekpresikan potensi diri, dan membaurkan diri secara “homogen” dalam lingkungan sekitarnya. Tidak memandang sepenuhnya latar belakang yang ada. Itulah yang akhirnya, membuat kita menjadi pribadi yang luar biasa.
Ketika mendapat hembusan angin kencang, botuang akan merunduk tegar dan tangguh setelah angin berlalu, dia akan berdiri tegak kembali. Seperti perjalanan hidup seorang manusia, pastilah tidak lepas dari cobaan dan rintangan.
Yakinlah bahwa cobaan dan rintangan itu akan berlalu. Setelah itu segeralah bangkit dan berdiri tegak, seperti pohon bambu yang kembali tegak setelah angin berlalu.
Dalam keadaan sesulit apapun kita harus tetap tegar dan menjadi manusia tangguh. Jangan berlarut dalam kesedihan dan meratapi kegagalan yang telah terjadi. Tidak berlama-lama mengutuki kegelapan, tetapi segera bangkit untuk menyalakan pelita.
Fleksibilitas (kelenturan), di tengah tumbangnya pohon-pohon lain akibat serangan angin puting beliung, bambu tetap kokoh tak bergeming. Pohon-pohon lain dengan batang lebih besar, justru tidak kuat menghadapi ganasnya hembusan angin.
Fleksibilitas Botuang mengajarkan kita sikap hidup yang berpijak pada keteguhan hati dalam menjalani hidup, walaupun badai dan topan menerpa.
Tidak ada kata menyerah untuk terus tumbuh, tidak ada alasan untuk terpendam dalam keterbatasan, karena bagaimanapun pertumbuhan demi pertumbuhan harus diawali dari kemampuan untuk mempertahankan diri dalam kondisi yang paling sulit sekalipun.
Pastikan dalam hari hari kedepan, hidup kita bakal menjulang tinggi dan menjadi pembawa berkat bagi sesama, seperti halnya Botuang. (Bayu Denura)