Limapuluh Kota- Hujan deras yang melanda Limapuluh Kota dan sekitarnya sejak Jumat 29 Desember 2017 sore mengakibatkan longsor di wilayah Pangkalan. Tumpukan material longsor yang menutup badan jalan membuat jalan Sumbar-Riau terputus.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Limapuluh Kota Rahmadinol mengatakan, saat ini kondisi Jalan Negara yang menghubungkan Sumbar-Riau belum bisa dilalui kendaraan. Pihaknya memilih untuk menutup arus lalu lintas dan bekerjasama dengan TNI dan Polri menangani kondisi di lapangan. Dan berusaha mengatasi material longsor yang menutup sebagian jalan.
Ia menjelaskan, kondisi terkini material longsor yang masih berada di jalan yaitu sebuah batu besar yang menutupi sebagian jalan.
"Satu alat berat dari PU masih terus bekerja mengatasi material longsor yang diperkirakan sepanjang 10 meter dan tinggi mencapai 2 meter. Kini ada batu yang cukup besar menutupi jalan sehingga kami memutuskan untuk menutup arus jalan agar pengendara nantinya bisa aman melewati daerah ini," katanya.
Ia berharap pengendara yang tengah terjebak di sekitar lokasi untuk bersabar. Sebab petugas akan terus berupaya membersihkan jalan dari material longsor hingga jalanan ini bisa dilalui kembali oleh pengendara baik roda dua atau roda empat.
"Dihimbau pengendara atau masyarakat yang akan bepergian jelang akhir tahun dan melewati Jalan Negara penguhubung Sumbar dan Riau ini untuk berhati-hati.
Kalau hujan, sebaiknya menghindari jalanan ini karena sebagaimana kita ketahui beberapa kawasan merupakan daerah rawan longsor," ujar Rahmadinol.
Hingga Sabtu (30/12) jalan lintas penghubung Sumatra Barat dan Propinsi Riau kembali terputus akibat banjir. Debit air yang meninggi sejak pukul 06.00 WIB di Jorong Sopang, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota, merendam jalan lintas propinsi, akibatnya terjadi kemacetan panjang yang mencapai 3 KM.
Berdasarkan informasi yang berhasil diperoleh, debit air terus meninggi, dan dikabarkan sejumlah tempat tergenang air. Sementara itu sejumlah kendaraan tampak terjebak di tengah banjir.
Menurut keterangan Kapolsek Pangkalan, Iptu Abdul Qadir, debit air sudah mulai meninggi sejak pagi, dan sampai sekarang belum memperlihatkan tanda-tanda penyusutan.
“Sampai pukul 11.00 WIB , air masih tinggi. Sementara banyak kendaraan yang mengalami mogok. Anggota beserta warga membantu mobil keluar dari kepungan air satu per satu,” ujarnya
Dikatakan lebih lanjut, saat ini arus kendaraan mengalami macet panjang yang mencapi 3 KM. Macet terjadi dari kedua arah jalan. Kendaraan hanya bisa melewati satu lajur jalan.
Sementara itu, kondisi di lokasi saat ini masih tanpak mendung, namun belum turun hujan.
Pihak Polsek Pangkalan menghimbau kepada pengendara untuk menunda keberangkatan, baik dari arah Sumbar maupun sebaliknya. Pasalnya sejumlah titik telah digenangi air yang mencapai satu meter.
“Masjid Raya Pangkalan saat ini belum terendam. Debit air masih di bawah pembatas,” imbuhnya. ( Sumber: halosumbar.com )