Oleh : Masrizal Munaf, Putra Koto Sikumbang |
PASBANA.com -. Tanggal 1 Desember disepakati sebagai hari lahirnya Padang Panjang. Di tahun 2017 diperingati sebagai hari jadi ke 227. Umur yang sudah tergolong tua. Semakin tua suatu daerah, seharusnya semakin bagus dan berjaya. Apakah yang menjadi kejayaan Padang Panjang ?
Menurut catatan sejarah ada 2 aspek yang sangat menonjol sehingga Padang Panjang terkenal. Pertama sebagai daerah Pendidikan dan kedua Pergerakan.
Pendidikan dan pergerakan adalah ibarat dua sisi mata uang. Tidak akan lahir jiwa ‘Pejuang dan Pergerakan’ bila pendidikan tidak baik dan berkualitas.
Dalam semangat berulang tahun ke 227, di bawah guyuran hujan dan tiupan angin kencang serta mengiringi Anggota Dewan Terhormat yang sedang Rapat Paripurna, saya membuat catatan kecil untuk dapat kita kembali melihat daya unggul dan daya saing yang dimiliki kota Serambil Mekah.
Sebagaimana disebutkan di atas, Pendidikan telah menjadikan Padang Panjang sebagai daerah tujuan bagi masyarakat dari daerah lain. Contoh, Pendiri Pesantren Gontorpun datang dan belajar di Padang panjang. Hamka dalam karyanya Tenggelamnya Kapal Van der wijck mengangkat dan menyebut Padang panjang. Ini menandakan tokoh besar di Indonesia sangat takjub dengan Padang Panjang. Sekarang bagaimana ?
Saya tidak mau mengkritisi karena sama saja dengan ‘Mancabiak baju di dado’. Saya hanya mengajak semua stake holder Padang Panjang. Mulai dari Pemda sebagai regulator dan operator formal, Ninik mamak dan Pemangku adat, Ulama, Cadiak pandai, Pemuda, Bundo kanduang dan masyarakat yg berdomisili di Padang Panjang, bahkan Para Perantau untuk kembali kepada keunggulan yang sudah terbukti dan diakui masyarakat luas selama ini.
Untuk kembali jaya kita harus berangkat dari keunggulan yang dimiliki dengan tetap mereduksi bahkan mengeliminir kelemahan. Dengan demikian kecepatan untuk tumbuh bersaing dan memenangkan persaingan dapat diraih.
Sejarah mencatat keunggulan Padang Padang -sebagaimna keunggulan Minangkabau dahulu- adalah MENCETAK SUMBER DAYA MANUSIA YANG UNGGUL. Hal ini juga ditegaskan oleh Wakil Presiden RI bapak H. Yusuf Kalla dalam memberikan ceramah dan pidatonyo di Univesitas Negeri Padang beberapa bulan yang lalu.
Untuk mencetak SDM UNGGUL tsb di Minangkabau diformulasikan dalam bentuk Pendidikan. Pendidkan formal dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah dan Pendidkan non formal dilaksanakan berdasarkan Budaya Adat Minangkabau dan Agama (Islam).
Pendidkan formal dan non formal di Minangkabau Terintegratif. Bila siang belajar di sekolah formal, maka sore atau malam hari mengikuti Pendidikan Non Formal di surau atau di masjid. Bila pendidikan Formal lebih menekankan kepada kecerdasan intelektual, maka pendidikan non formal mempersiapkan dan mencetak peserta didik menjadi orang baik yang cerdik. Sehingga alumninya siap berpartispasi dan kontribusi secara konstruktif dimanapun mereka. " Dima bumi dipijak di sinan langik dijunjuang”.
Bilamana aspek pendidikan ini berjalan baik. Maka perekonomian masyarakat akan dapat ikut terangkat. Apalagi bila varian ekonominya di tambah dalam bidang kuliner, wisata dan jasa kesehatan. Sebab semua ini kondusif untuk ditumbuh kembangkan di wilayah Padang Panjang.
Wal hasil perkembangan kota padang panjang sejajar dengan kota-kota lain di Indonesia dengan ciri khas, PENDIDIKAN NASIONAL YANG MEMILIKI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL UNTUK UNGGUL DI DUNIA GLOBAL.
Insyaallah....
Dirgahayu kotaku Padang Panjang.
Semoga Allah menurunkan berkah_Nya dan kami mampu mensyukurinya. Aamiin !!!