Solok – Panitia pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Solok menggelar kegiatan FGD Pengawasan Pemilu Partisipatif pada Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD, Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019, Kamis (7/12).
Pada kegiatan ini, Panwaslu berharap pengurus mesjid mampu mengajak jamaah masjid untuk ikut serta memahami pelaksanaan pemilu. Dengan memahami pelaksanaan pemilu, masyarakat akan menjadi tahu setiap tahapan yang akan dilalui.
Pimpinan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, Vifner SH MH yang turut hadir dalam kegiatan ini turut menghimbau masyarakat untuk bisa menjadi pemilih cerdas. Pemilih yang mengetahui siapa yang akan dipilih.
“Pilihlah orang-orang yang berkwalitas yang akan membawa kebaikan di negara kita. Dari sekarang, masyarakat sudah harus manyilau siapa yang akan dipilih,” ungkap Vifner.
Dikatakan Vifner, Bawaslu bekerja mengajak seluruh elemen untuk memastikan masyarakat ikut berpartisipasi dalam pengawasan, termasuk memastikan bahwa pemilu itu berjalan dengan baik dan benar.
“Kami mengajak masyarakat untuk mau menyampaikan adanya pelanggaran, dengan melapor ke Panwaslu di semua tingkatan. Dan untuk saksi akan dilindungi, sehingga masyarakat tidak perlu takut untuk menyampaikan laporan terhadap pelanggaran yang ada ditengah-tengah masyarakat,” lanjutnya.
Dikatakan Vifner, Sanksi bagi penyelenggara pengawas pemilu yang tidak menanggapi laporan, maka panwaslu akan bisa di DKPP kan. “Dengan catatan laporan tersebut merupakan laporan yang jelas, bukan laporan fiktif,” papar Vifner.
Sementara salah satu peserta yang ikut dalam kegiatan ini mengatakan, “Rakyat berdaulat, Pemilu bermartabat. Sensifitas masyarakat sudah tidak ada, masyarakat kebanyakan memilih kontrak berjalan,” demikian kata yang diungkapkan salah satu peserta.
Selanjutnya dikatakan salah satu peserta tersebut, bahwa Panwas jika ada laporan hendaknya mencari alat bukti dari yang disampaikan. Serta juga memberi mereka bekal, untuk menghadapi jika ada yang berbuat curang. (Del / Nal)
