MENTAWAI – Stasiun Pengisian Diesel Nelayan (SPDN) di lokasi TPI Km. 2 Tuapeijat sudah hampir dua tahun tidak berfungsi. Akibatnya, para nelayan kesulitan untuk memperoleh bahan bakar minyak untuk melaut.
Boyon (40), salah seorang nelayan Tuapeijat mengatakan, stasiun pengisian bahan bakar minyak yang terletak di lokasi TPI km.2 Tuapeijat hampir dua tahun tidak difungsikan pihak Koperasi Dinas Perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai, sehingga para nelayan kewalaan mencari BBM.
“Akibat tempat pengisian BBM tidak berfungsi, para nelayan harus berusaha sendiri-sendiri untuk mencari BBM untuk pergi melaut. Biasanya, para nelayan tidak sulit mendapatkan BBM, karena tempatnya sudah tersedia, hendak pergi melaut BBM sudah tersedia di pangkalan TPI,” ujar Boyon saat dikonfirmasi padangmedia, Selasa (5/12).
Dengan tidak berfungsinya tempat pengisian BBM untuk nelayan Tuapeijat, para nelayan mengambil inisiatif untuk membeli minyak non subsidi seharga Rp9.000 per liter. Sementara, tempat SPDN yang berada di lokasi TPI km. 2 Tuapeijat saat masih beroperasi, nelayan membeli BBM seharga Rp6.000 per liter.
Ditambahkan, jumlah pemakai boat pancing di Tuapeijat saat ini semakin bertambah. Belum lagi pemilik kapal tundo yang berlabuh di TPI. Otomatis kebutuhan BBM di lokasi TPI tersebut sangat dibutuhkan keberadaannya.
Diharapkan pemerintah daerah melalui Dinas Perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai memberikan upaya nyata untuk bisa beroperasi kembali fasilitas BBM tersebut sehingga memudahkan para nelayan di Tuapeijat memperoleh minyak, baik solar ataupun bensin. (ril / ers)