Tanah Datar – Pahitnya dengan penderitaan dan keterbatasan biaya serta ekonomi, Ernawati (39) harus rela membawa anaknya Anindita (2) penderita penyakit Hydrocephalus kepasar – pasar untuk mencari sedikit rejeki dengan cara mengharapkan kasihan orang lewat (mengemis).
Ernawati mengakui, dirinya terpaksa melakukan hal tersebut untuk bertahan hidup dan juga karena ia sangat membutuhkan biaya buat mengobati anaknya yang tergolong menderita penyakit langka tersebut.
Ernawati mengatakan, ia tak kuasa meninggalkan anaknya dirumah apabila ia harus pergi bekerja. Ditambah, tidak ada yang menjaga Anindita saat ia tidak berada dirumah, dan dengan terpaksa ia harus membawa anaknya mengarungi getirnya kehidupan.
“Saya tidak mungkin meninggalkannya sendirian dirumah, karena tidak ada yang menjaganya apabila harus saya tinggalkan,” ucap Ernawati kepada kapolres.
Ernawati saat ditemui Kapolres Tanah Datar, AKBP Bayuaji Yudha Prajas tengah melaksanakan Patroli dialogis, bersama tim, dipasar Batu Sangkar, sembari bersilahturahmi dengan para pedagang, yang berada di Pasar tersebut, Kamis (4/1).
Melihat keadaan Ernawati tersebut, Kapolres Tanah Datar sangat prihatin dan tersentuh hatinya untuk membantu pengobatan Anindita. Kapolres mengatakan akan membantu pengobatan balita tersebut semampunya beserta seluruh jajaran.
“Saya sangat prihatin dengan keadaan balita tersebut, Insha Allah saya dengan seluruh jajaran akan bantu kelangsungan berobatnya semampu kita,” papar Kapolres Tanah Datar.
Kapolres juga mengajak bagi siapapun yang tergerak hatinya untuk ikut membantu pengobatan Anindita anak dari Ernawati ini, dipersilahkan bergabung untuk menggalang donasi ke Polres Tanah Datar.
Sementara itu diketahui Ernawati merupakan warga Komplek Kehutanan, Pasar Bawah, Bukittinggi yang kerap berkeliling ke pasar-pasar untuk menyambung hidup. (Del/Put)
