Payakumbuh - Masjid Baiturrahman di kelurahan Payobasuang, Kecamatan Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh, ambruk. Sampai malam ini, Sabtu (27/1), mesjid tersebut dinyatakan tertutup bagi seluruh kegiataan jemaah. Hal ini guna menghindari jatuhnya korban.
Menurut salah seorang warga Payobasuang Nailul Badri, runtuhnya kubah masjid diduga karena tonggak pondasi penyangga kubah masjid sudah tua dan lapuk sehinggga tidak sanggup menahan beban. "Mungkin karena tiang pondasinya sudah tua jadi udah enggak sanggup menahan beban," kata Nailul warga sekitar.
Ditambahkannya, saat kejadian dua orang tukang sedang bekerja memasang keramik lantai, Tiba tiba batu granit pelapis tiang pecah,dan menebarkan debu yang banyak. Tukang keramik yang bekerja bersama anaknya lansung lari keluar masjid. Tidak lama sampai di luar, Qubah utama masjid dan satu Qubah kecil ambruk.
“Warga sekitar berhamburan keluar rumah mendengar bunyi dentuman Qubah yang ambruk tersebut," ungkapnya.
Menurutnya, di dalam mesjid tersebut ada tiang penyangga utama yang dibuat pada tahun 1922 dan baru dipindahkan ke Masjid Baiturrahman pada tahun 1935.
"Ada tiang utama yang sudah berumur 100 tahun lebih. Dengan kondisi kubah utama dan sebagian dinding masjid rubuh, sementara tidak bisa dipakai untuk ibadah. Mungkin karna faktor usia tiang penyangga sebab ambruknya kubah utama," pungkas Nailul.
Sampai malam ini, pantauan media online pasbana.com, lokasi sedang di kosongkan masyarakat dan BPBD Kota Payakumbuh dan langsung memasang pita pembatas untuk mencegah warga masuk dan meminimalisir kejadian susulan, karena masih banyak material bangunan yang terkatung katung.
Sejauh ini, penyebab ambruknya kubah mesjid Baiturrahman belum diketahui dan tengah diselidiki pihak kepolisian. (BD)