Notification

×

Iklan

Iklan

Chandra Setipon : Rancangan RPJMD Lima Tahun Kedepan Jangan Hanya Bersifat Teoritik Saja

18 Januari 2018 | 11:09 WIB Last Updated 2018-01-18T04:09:00Z


Payakumbuh - Juru bicara Fraksi PAN DPRD Kota Payakumbuh, Chandra Setipon, dalam rapat paripurna DPRD yang digelar di DPRD setempat baru-baru ini dengan tegas menyatakan bahwa pandangan umum fraksi PAN terhadap Raperda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Payakumbuh Tahun 2017-2022 yang dirancang Walikota Riza Falepi dan wawako Erwin Yunas 5 tahun masa kepemimpinnya jangan hanya bersifat teoritik dan normatif saja.

Artinya, Visi dan Misi yang telah disusun Pemko harus diikuti dengan strategi langkah yang riil atau nyata, sehingga bisa dievaluasi tentang hasil yang telah dicapai sesuai dengan yang diinginkan masyarakat Kota Payakumbuh, tegasnya.

Chandra Setipon, fraksi PAN berharap jangan sampai visi ini hanya didorong oleh keinginan atau ambisi yang berlebihan tanpa melihat realitas yang ada, apakah infastrukturnya sudah siap, SDM nya memenuhi kualifikasi dan kompetensi.

Pada kesempatan itu Chandra Setipon menyinggung Misi pertama Rancangan Akhir RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2017-2022 yaitu membangun SDM Kota Payakumbuh yang handal, sehat dan kompetitif dengan 5 sasaran strategis poin 1 meningkatkan kualitas pendidikan.

“ Dalam hal meningkatkan kualitas hidup manusia, pendidikan menjadi salah satu pilar utama kota Payakumbuh, sudah sepantasnya menjadi kota pendidikan yang merupakan barometer di Provinsi Sumatera Barat dengan bukti telah banyaknya Sekolah Tinggi atau Perguruan Tinggi di Kota Payakumbuh, sehingga kebijakan pembangunan di Kota Payakumbuh lebih diprioritaskan bidang pendidikan," kata Chandra Setipon.

Ditekankannya, informasi kebijakan pendidikan tidak hanya kepada masyarakat miskin saja tetapi kepada seluruh warga dalam rangka memenuhi hak dasar manusia. “Masih banyak persoalan-persoalan pendidikan yang belum terselesaikan seperti mahalnya biaya pendidikan, Fraksi PAN memandang dalam RPJMD tidak tergambar pendidikan sebagai program unggulan dalam pembangunan, padahal peningkatan kualitas pendidikan merupakan isu strategis,”  pungkasnya. (BD)
×
Kaba Nan Baru Update