Limapuluh Kota - Transisi dari musim hujan ke musim kemarau, Bupati kabupaten Lima Puluh Kota H. Irfendi Arbi menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, agar terus meningkatkan kewaspadaan.
Demikian disampaikan Bupati Irfendi Arbi kepada sejumlah wartawan di kantor Bupati Sarilamak, Rabu (31/1) pagi, pihaknya menghimbau kepada seluruh lapisan untuk mengantisipasi secara dini kemungkinan terjadinya kebakaran rumah dan lahan, hutan dan tanah bergerak, serta angin puting beliung yang dapat merugikan kita semua.
Berdasarkan pantauan dan perkiraan Cuaca Sumatera Barat yang di keluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) baik BMKG Minang Kabau maupun BMKG Maritim Teluk Bayur selama bulan Januari 2018.
Perkiraan cuaca Sumatera Barat termasuk Kabupaten Lima Puluh Kota akan memasuki musim kemarau, bersama ini disampaikan kepada seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Wali Nagari dan seluruh masyarakat se-Kabupaten Lima Puluh Kota untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
“Transisi dari musim hujan ke musim kemarau ini, diharapkan kerjasama seluruh OPD, Camat, Wali Nagari dan Stakeholder penanggulangan bencana bersama seluruh masyarakat, untuk lebih berhati-hati dan selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan setiap saat, “ajak bupati.
Dijelaskan bupati Irfendi Arbi, masyarakat senantiasa mengambil langkah-langkah penguatan kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau, dan kami himbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Lima Puluh Kota untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan dengan alasan apapun yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan dan kerugian masyarakat banyak.
Mengingat Topografi Wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota rawan bencana, baik bencana alam, bencana non alam, maupun bencana yang di sebabkan oleh kelalaian manusia yang dapat menimbulkan korban jiwa, harta benda maupun kerusakan lingkungan, dirasa perlu untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini.
Kemudian, kata bupati Irfendi Arbi, mengingat cuaca yang tidak menentu yang sewaktu-waktu dapat terjadi hujan lebat, angin kencang, longsor dan tanah bergerak secara tiba-tiba, agar selalu dapat mengingatkan masyarakat yang berada di daerah rawan bencana, untuk selalu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.
Dalam hal adanya potensi bencana, agar segera berkoordinasi dengan aparat pemerintah setempat di tingkat Nagari, Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota. Untuk kondisi Penanggulangan Bencana, agar segera menghubungi Pusat Penanggulangan Bencana (PUSDAL OPS-PB) Kabupaten Lima Puluh Kota.
Kemudian, juga dapat menghubungi BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota/Piket Pos Siaga Bencana, BPBD yang berlokasi di Jalan Sudirman No.1 Payakumbuh. Telp/fax (0752) 90695 atau kontak person kepada Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota. Hp 081385775775 dan Kabid Kedaruratan dan Logistik melalui Hp 081267295200, “jelas bupati Irfendi Arbi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lima Puluh Kota H. Joni Amir, diruang kerjanya, Rabu (31/1) pagi, mengatakan, pihak BPBD sudah melayangkan surat edaran bupati bernomor 362/684/BPBD-LK/I-2018 tanggal 30 Januari 2018 keseluruh OPD, Camat dan Wali nagari se kabupaten Lima Puluh Kota.
“Surat edaran itu, tentang kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau tahun 2018. Semoga seluruh lapisan masyarakat berperan aktif untuk mengantisipasi secara dini kemungkinan terjadinyabencana kebakaran. Bagi masyarakat yang hobi berburu, jangan membuang puntung rokok sembarangan dan pastikan api puntung rokok sudah padam, “ujar mantan kabag Humas dan Pemberitaan itu.
Terpisah, Kadis Pemadan Kebakaran (Damkar) Lima Puluh Kota Alfian didampingi Kabid Pengendalian Operasional Indra Syamsualis diruang kerjanya, Rabu (31/1), mengatakan, sepanjang Januari 2018, sudah terjadi 12 kebakaran lahan dan 1 kebakaran rumah. Artitnya selama bulan Januari 2018 sudah 13 kali tim Damkar menghalau api hingga padam.
Sebanyak 13 kali kebaran terjadi dimusim kemarau ini, diantranya lahan Lereng Kulin, nagari sarilamak, rumpun Bambu Bikik Sikumpa (7/1), rumah warga di Pangkalan (13/1), laharn di nagari Muaro Paiti, jorong Sungai Panjang (19/1), lahan jorong Lokuang, Simpang Sugiran (22/1), Lubuak Tabuan, kecamatan Pangkalan (22/1), lahan Limpato Tarantang Harau (28/1), lahan Dama Tinggi Sei Rimbang Suliki (24/1).
“Kemudian dihari yang sama (30/1) terjadi 5 kebakaran yakni lahan Sungai Rimbang Suliki, lahan jorong Banjaranah, Tarantang, Batu Hampa, jorong Koto Ramai dan Ngalau Indah Kota Payakumbuh. Khusus untuk Kota Payakumbuh, Damkar kedua daerah ini saling kerjasama. Mou ini sudah lama terbentuk, “jelas Alfian. (BD)