Tanah Datar -- Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan dengan menerjemahkan visi dan misi kepala daerah, dengan menggunakan metode dan kerangka berfikir yang ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja secara fungsional.
Proses perencanaan ini juga dilaksanakan dengan melibatkan stakeholders melalui musrenbang. Hasilnya diselaraskan dalam musyawarah pembangunan ditingkat nagari hingga ketingkat pusat.
Pada saat musrenbang ditingkat nagari usulan masyarakat ditampung untuk diakomodir. Ketika musrenbang dilaksanakan usulan masyarakat lebih banyak ke fisik seperti infrastuktur. Ini juga baik namun harus seimbang dengan isu strategis kedepan. Hal tersebut disampaikan dalam paparan Kepala Baperlitbang Tanah Datar Drs. Alfian Jambrah, M.Si pada saat Musrenbang di Nagari Salimpaung, Selasa (23/01).
Alfian sebutkan bahwa Tanah Datar memiliki empat gerakan terpadu unggulan yang akan menjadi acuan pembangunan yaitunya peningkatan kualitas SDM, pembangunan pertanian, peningkatan dan pengembangan pariwisata dan peningkatan pelayanan publik.
Sementara itu Wakil Bupati Zuldafri Darma, yang pada saat itu menghadiri langsung musrenbang tersebut, jelaskan bahwa kegiatan fisik untuk saat ini memang sangat penting. Usulan masyarakat yang saat ini lebih kefisik ini memang karena kebutuhan akan itu seperti infrastruktur kita masih banyak yang perlu dibenahi.
"Untuk itu usulan masyarakat ini harus kita akomodir dan ini juga sesuai dengan RPJMD Tanah Datar kedepan yang akan meningkatkan berbagai infrastruktur di nagari," sebut Zuldafri.
Saat ini masyarakat kita di nagari-nagari masih banyak keluhkan masalah jalan sebagai sarana transporrasi mereka untuk mengangkut hasil pertanian kepasar, fasilitas kesehatan maupun infrastruktur lainnya.
Tidak hanya itu, saat ini dinagari-dinagari juga sudah bermunculan objek-objek wisata alam, seperti pesona alam, adventure maupun lainnya seperti di Kecamatan Salimpaung ini, yang perlu pembenahan dan perhatian pemerintah daerah.
Zuldafri menambahkan, selain kegiatan fisik seperti infrastruktur yang kita bangun di nagari-nagari, kita juga harus melihat isu strategis kedepan yaitunya, peningkatan kualitas SDM, kemiskinan dan pengangguran, peningkatan daya saing dibidang pertanian, pariwisata dan UKM, pertumbuhan ekonomi serta tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
"Untuk itu melalui musrenbang di nagari-nagari inilah kita seimbangkan dan aspirasi masyarakat juga kita tampung dan kita akomodir sehingga percepatan pembangunan wilayah Tanah Datar akan segera terwujud," tukasnya.
Salah seorang warga masyakat H. Mansyur pada saat diskusi berlangsung sampaikan keluhan pada wakil bupati, yaitu masalah pasar Salimpaung yang sudah sejak lama berdiri namun tidak ada perubahan dan pariwisata air terjun tujuh tingkat yang saat ini tidak terkelola dengan baik karena terkendala akses jalan.
"Kami minta pada pak wakil bupati pasar Salimpaung ini segera diperbaiki, karena ini juga akan menunjang pariwisata yang ada di Nagari Salimpaung dan juga air terjun tujuh tingkat yang ada di Nagari Salimpaung pasca TMMN dua tahun lalu kini akses jalan menuju lokasi tersebut tidak lagi bisa dilewati," ucapnya.
Terkait pasar Salimpaung yang ditannyakan masyarakat tersebut, Wabup Zuldafri Darma jelaskan bahwa untuk pembangunan pasar sudah dianggarkan pada tahun 2018 ini sebesar Rp.1,2 Miliar yang tertuang pada APBD Tanah Datar melalui dinas Koperindagpastam, sebutnya.
"Masalah wisata air terjun tujuh tingkat di Nagari Salimpaung yang saat ini terkendala akses jalan, turut dipertannyakan masyarakat, wabup jelaskan akan ditinjau dan dikaji oleh dinas tetkait dalam hal ini Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga," pungkas Zuldafri.
Musrenbang yang dihadiri ratusan masyarakat ini, turut dihadiri Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Anggota DPRD Tanah Datar, Kepala Baperlitbang, Kabag Humas dan Protokol, Camat Salimpaung, Wali Nagari, Tokoh Masyarakat dan tamu undangan lainnya. (hp/put).