Limapuluh Kota - Bekerja pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tidak mengenal tempat dan waktu. Pekerjaan di BPBD adalah tugas mulia yang mempertaruhkan nyawa.
Hal itu disampaikan Plt Sekdakab Limapuluh Kota H. Taufik Hidayat, SE, MH dalam arahannya pada acara serahterima jabatan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Limapuluh Kota dari Hendri Yoni, S.Sos kepada Kalaksa BPBD yang baru H. Joni Amir, S.Sos disaksikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Fitman Indrayani, SH di kantor BPBD setempat, Selasa (16/1) sore kemarin.
“Pekerjaan di BPBD adalah tugas mulia. Para aparaturnya harus selalu siap dan sigap dalam menghadapi berbagai situasi. Sebab, bencana datang tidak mengenal waktu dan tempat. Karenanya, tugas pada OPD ini harus dilandasi dengan panggilan jiwa dan komitmen yang kuat,” papar Taufik.
Menurut Taufik, agar bisa melaksanakan tugas kebencanaan, BPBD harus mampu menjalankan fungsi koordinasi dan komando. Selain itu juga perlu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, kelembagaan, dan koordinasi serta sinergi dengan pihak terkait.
“Agar pengendalian bencana berjalan efektif, BPBD harus benar-benar solid dan harus melakukan koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak seperti TNI/Polri dan lainnya,” tutur Taufik.
Lebih jauh Taufik menyebutkan, Lima Puluh Kota merupakan salahsatu daerah yang rawan bencana. Tidak saja banjir dan longsor, berbagai tempat did aerah ini juga rawan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan.
“Untuk itu, BPBD perlu segera membuat peta rawan bencana. Pemetaan itu berguna untuk mengantisipasi resiko ketika bencana datang,” ucap Taufik.
Sebelumnya Joni Amir dalam penyampainnya juga berharap mampu meningkatkan profesionalitas dalam aktualisasi penanggulangan bencana di daerah ini ke depannya. Selain itu ia juga mengakui perlunya sinergitas BPBD dengan banyak pihak.
“Agar resiko bencana bisa diminimalisir secara efektif, kita berharap ke depannya mampu meningkatkan kapasitas personil untuk terwujudnya BPBD yang tangguh,” kata Joni yang mantan Kabag Humas dan Pemberitaan Setkab Limapuluh Kota itu.
Lebih lanjut Joni mengajak seluruh aparatur pada OPD yang akan dipimpinnya itu bekerja dengan disiplin. Tidak saja menuntut kedisiplinan personal setiap staf, namun juga disiplin administrasi dan disiplin keuangan, serta berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Bagi saya disiplin adalah sesuatu yang tidak bisa di tawar-tawar. Tidak saja disiplin soal kehadiran para staf, namun juga disiplin administrasi dan keuangan,” pungkas Joni Amir. (BD)