Tanah Datar – Berikan penjelasan tentang hukum kepada pelajar, Kejaksaan Negeri Kabupaten Tanah Datar sambangi Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas, Panyalaian, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Senin (29/1).
Kegiatan dengan tema Jaksa Masuk Pesantren ini, merupakan yang pertama kali digelar. Seperti yang disampaikan Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Tanah Datar Mhd. Fatria SH, kepada Pasbana.com saat dikonfirmasi usai kegiatan.
“Ini merupakan program dari Kejaksaan Agung RI. Biasanya, kita hanya melakukan kegiatan jaksa masuk sekolah ini kesekolah umum saja. Namun, ditahun 2018 ini, kita kembangkan lagi menjadi Jaksa Masuk Pesantren. Dan Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas ini lah yang pertama kali kita didatangi,” jelas Fatria yang didampingi Kasi Intel Ardi, SH.MH dan beberapa petinggi lainnya.
Fatria menambahkan, bahwasanya orangtua juga harus paham dan mengerti dengan hukum. Sehingga apapun yang terjadi terhadap anak, orangtua bisa memilah kejadian yang dialami oleh anaknya.
“Peran orangtua sangat dibutuhkan disini. Sehingga apabila ada permasalah, orangtua, guru maupun siswa dapat juga dapat dikonsultasikan kekejaksaan. Dan kita berharap tidak ada lagi laporan yang menyangkut hukum terjadi disekolah,” harap Fatria.
Sementara itu, Para santri dan Pimpinan Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas diwakili Anggota Dewan Penegak Visi Misi Yonsefwin, S.Pd, sangat antusias dengan program dari kejaksaan ini, terlihat dari para santri yang seruis mendengarkan sosialisasi.
“Ini sangat bermanfaat dan dapat menambahkan wawasan bagi kami dan guru-guru lainnya, termasuk para santri. Kami berharap, baik guru maupun santri dapat mengenal tentang hukum lebih dalam, sehingga bisa mengerti serta memahami dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya,” papar Yonsefwin.
Usai sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan kenang-kenangan dari Pimpinan Pesantren kepada jaksa. Serta penyerahan topi jaksa masuk pesantren dari kejaksaan kepada beberapa santriwan dan santriwati.
Kegiatan diakhiri dengan penampilan Pidato empat bahasa (Inggris, Arab, Mandarin dan Jepang) dari santri dan santriwati, serta atraksi dari Dewan kerja Koordinator Gerakan Pramuka Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas. (Del/Put)