Payakumbuh - Moment akhir tahun identik dengan masa libur bagi beberapa perusahaan. Tentunya hal ini ditunggu-tunggu oleh sebagian besar dari kita. Hal tersebut tentulah wajar karena setelah setahun bekerja, keinginan untuk meluangkan waktu berlibur bersama keluarga tercinta pasti menggebu.
Namun dibalik euforia masa liburan dan berkumpul dengan keluarga tercinta, salah satu profesi dan pekerjaan yang justru sedang mengalami sibuk kejar tayang akhir tahun adalah profesi sebagai wartawan.
Profesi yang satu ini sepertinya tidak mengenal waktu, walaupun mungkin sebagian wartawan ada yang bisa mengambil cuti, namun lebih banyak wartawan tetap sibuk bekerja mencari berita-berita terbaik mereka di akhir tahun.
Begitu pula tim redaksi media cetak, Online dan Televisi, dari belakang layar, harus mengolah berita dan kontennya dengan lebih cepat menjelang akhir tahun. Karena mereka harus berkejaran dengan jadwal percetakan ataupun siaran yang akan libur di akhir tahun. Selain itu, media cetak biasanya membuat sebuah persembahan spesial pada edisi akhir tahun yang bisa jadi lebih menuntut tim redaksi bekerja lebih keras.
Setiap hari ada saja peristiwa yang muncul, mulai dari yang baik sampai yang buruk. Peristiwa itu pun muncul tak mengenal hari, sehingga wartawan menjadi profesi yang jarang mendapat waktu libur. Walau mereka sering diberi tugas ke luar kota, tetap saja tak akan pernah ada kata santai.
Mendekati pergantian tahun, merefleksikan satu tahun yang sudah kita lewati menjadi semacam kebutuhan. Menengok kembali hari, pekan, bulan di belakang sambil mengingat-ingat kebodohan apa yang diperbuat, capaian apa yang paling membanggakan, kepedihan apa yang dilalui, apa yang terjadi dengan dunia, atau apa-apa yang luput dilakukan meski sudah jadi resolusi akhir tahun 2017 saat menyambut 2018.
Kami wartawan bersama tim redaksi media, tidak membiarkan buku jurnal kosong-melompong, mungkin agak mudah menengok jejak langkah sepanjang tahun. Bagi yang tak punya keteraturan ingatan tentang satu tahun yang sudah berlalu, mungkin lebih memilih fokus pada tahun yang segera berganti. Meski tentu saja evaluasi tetap penting agar tak mengulang-ulang kesalahan yang sama. Jangan sampai tahun ini menghabiskan pagu kartu kredit hanya karena kalap berbelanja yang tidak perlu, tahun depan tak juga kapok. Bukannya membayar cicilan kartu kredit hingga lunas justru membuka kartu kredit yang baru. (Bayu Denura)