Notification

×

Iklan

Iklan

Terkait Rengkahan Tanah Di Bukik Tui , Berikut Tanggapan Ahli Geologi

29 Januari 2018 | 14:55 WIB Last Updated 2018-01-29T07:55:31Z
Rengkahan tanah yang terjadi di Bukit Tui Padangpanjang ( foto: istimewa)

PADANG PANJANG - Terkait dengan ditemukannya rengkahan tanah sepanjang 20 meter, kedalaman 1,5 meter , dan lebar rengkahan 60 sentimeter di Bukit Tui, cukup mencemaskan masyarakat yang berada di kaki bukit tersebut.

Rengkahan tanah tersebut berada di ketinggian 780.0 meter, tepat di sebuah  ladang milik seorang warga RT 05, Kelurahan Tanah Hitam, bernama Yusuf (60).

Iskandar ( 49 ) yang merupakan warga sekitar Bukit Tui menyampaikan bahwa rengkahan tanah tersebut bertambah panjang dibanding informasi yang ia terima sebelumnya. Aktivitas pergerakan tanah ini jelas mencemaskan dirinya dan masyarakat lainnya.

Dari data yang dihimpun oleh PASBANA.com sekitar 350 Kepala Keluarga ( KK ) dari lima Rukun Tetangga ( RT ) yang berada di kaki Bukit Tui merupakan masyarakat yang rentan terkena dampak bila terjadi longsoran dari Bukit Tui.



Sementara itu, Ahli Geologi yang juga Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia ( IAGI ) Sumatera Barat, Ade Edward menyampaikan bahwa rengkahan tersebut menunjukkan adanya pergerakan tanah.

" Kondisi ini, menunjukkan ada pergerakan tanah,  yang merupakan gejala awal menuju longsor, " jelas Ade, saat dihubungi PASBANA.com, Senin ( 29/01).

Menurut Ade Edward, apa yang terjadi di Bukit Tui perlu dilakukan penanganan segera dalam rangka mencegah terjadinya longsor yang lebih besar.

" Alternatifnya bisa dengan melakukan penutupan bidang retakan menggunakan materi kedap air yang biasanya digunakan tanah liat , hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya air ke celah retakan, " ungkapnya.

Ade menambahkan masuknya air ke celah retakan dapat memicu longsor. Alternatif lainnya yang lebih permanen bila volumenya tidak terlalu besar adalah dengan mambuang bagian tanah yang perkirakan akan longsor tersebut.



Menyikapi hal ini, Pemerintah Kota (Pemko) Padangpanjang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kota Padang Panjang telah mengirim tim untuk menanggulangi permasalahan rengkahan tanah ini.

“ Tim gabungan BPBD, Minggu (28/1) sore, akan melakukan pendakian Bukit Tui untuk mempelajari rengkahan ini. Dari hasil peninjauan baru kita akan mengambil penindakan,” sebut Erizal.

Banyak pihak yang mengkhawatirkan musibah galodo yang terjadi pada 4 Mei 1987 tidak terulang lagi. Bencana yang merenggut nyawa hingga 131 orang dan 9 orang lainnya dinyatakan hilang. Kerugian fisik dan material juga cukup besar antara 29 bangunan rumah hancur, 9 unit bangunan rusak berat, dan 6 unit rumah rusak ringan. (bd)
×
Kaba Nan Baru Update