Pariaman -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Pariaman Launching Lapau Pengawasan Partisipatif (LPP) di Desa Apar, Pariaman Selatan, Rabu (21/2).
Acara ini dilaunching oleh Kordiv. Bidang Hukum Frizt Edward Siregar, Fritz menyampaikan apresiasi atas apa yang dilakukan Bawaslu Pariaman, karena membuat Lapau sebagai tempat pengawasan partisipatif.
“Lapau adalah khas sebuah daerah. Hal ini belum tentu bisa dibuat di kota-kota lain. Di Pariaman, lapau sudah menjadi budaya, tempat dimana banyak orang berdiskusi dan bersosialisasi. Hal ini bagus dan perlu didukung,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Walikota Pariaman, Mukhlis Rahman dalam sambutannya menyampaikan dipilihnya konsep lapau oleh Bawaslu adalah ide yang sangat luar biasa, sebab di lapau selalu banyak beredar informasi.
"Daripada diadakan sosialisasi di sebuah gedung, peserta banyak yang belum tentu paham, sementara kalau di lapau, masyarakat lebih cepat memahami," tukasnya.
Ketika berkunjung ke salah satu LPP yang berada di Desa kampung Apar, Ketua Bawaslu Kota Pariaman Elmahmudi menyampaikan bahwa disetiap LPP telah diletakkan koin dinding (KODING) untuk masyarakat yang kekurangan ekonomi namun tetap ingin minum kopi di lapau. Mereka bisa memanfaatkan koin tersebut untuk memesan kopi secara gratis. Bawaslu sudah menitipkan uang kepada pemilik LPP dan ditukarkan dengan koin. Di Kota Pariaman ada 71 Desa dan Kelurahan, dimana di setiap desa dan kelurahan tersebut mempunyai LPP.
Acara ini dihadiri oleh Ketua Bawaslu Provinsi Sumatra Barat Surya Efitrimen, Ketua KPU Kota Pariaman Boedi Satria, kepala desa dan lurah se-Kota Pariaman, pemilik lapau pengawasan partisipatif dan anggota Bawaslu Kota Pariaman.
Dalam kesempatan ini, rombongan Bawaslu RI melaksanakan serangkaian kegiatan; pemasangan Deta sebagai simbol kehormatan kebada tamu, Launching Lapau Pengawasan Partisipatif, pembukaan tirai nama-nama LPP, penerbangan balon, peninjauan terhadap LPP dan ditutup dengan makan bajamba. (rel/warman)