Sijunjung – Heboh, puluhan warga Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat, berjatuhan akibat keracunan usai memakan pensi dan langkitang. Sekitar pukul 16.00 WIB, sudah tercatat sebanyak 33 korban keracunan akibat makanan ini, Senin (5/2).
Saat ini puluhan korban keracunan makanan ini dirawat di Puskesmas Muaro Gambok, dan dua orang diantaranya terpaksa dirujuk ke RSUD Sijunjung, karena diduga gejala berlebihan dan shock.
"Sejak Minggu (4/2) malam sekitar pukul 21.00 WIB para korban keracunan ini sudah dirawat, dan hingga Senin pagi (5/2) hingga sore korban keracunan terus bertambah," ujar salah seorang petugas yang enggan di sebutkan namanya saat menangani kasus keracunan makanan itu.
Petugas tersebut mengatakan, semua keluhan yang dirasakan korban dan penyebabnya sama. “Muntah-muntah dan diare dengan riwayat makanan sama, makan pensi dan langkitang,"tambah petugas.
Dari ke-33 korban keracunan makanan tersebut, diantaranya 6 orang anak-anak, 8 orang remaja dan 19 orang dewasa. "Diiantara pasien sudah ada yang pulang setelah mendapatkan perawatan. Yang tersisa ada enam orang lagi dan itu pun pasien yang masuk siang dan sore tadi,"ujar dr.Fani kepada Pasbana.com.
Informasi yang diperoleh dilapangan, makanan pensi dan lengkitang itu dibeli warga dari pedagang di Muaro. Setelah menikmati makanan tersebut korban merasa mual-mual, muntah, sakit kepala dan diare.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Sijunjung drg. Ezwandra, BSc mengatakan, agar masyarakat selalu waspada setiap hendak membeli makanan, sehingga tidak terjadi keracunan makanan seperti saat ini.
“Soal makanan yang diduga menyebabkan korban keracunan itu sudah kita amankan. Kini sample makanan langkitang dan pensi itu sudah dibawa ke Laboratorium kesehatan Padang. Dan kita tinggal menunggu hasilnya,"jelas Ezwandra.
Ditempat terpisah Paur Humas Polres Sijunjung Iptu. Nasrul, mengatakan, untuk mengetahui lebih jelas soal makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan ini, pihak terkait akan membawa ke labor BPOM Padang.
"Saat ini masih dalam pengumpulan informasi dan pengumpulan data. Namun, belum diketahui secara jelas terkait soal penjual makanan tersebut. Dan pihak Kepolisian tengah mengumpulkan informasi termasuk menunggu hasil penelitian labor BPOM Padang,” pungkasnya. (Nal/Del)