Notification

×

Iklan

Iklan

Hujan Deras Akibatkan Longsor, Jalan Padang-Padangpanjang Lumpuh

21 Februari 2018 | 21:01 WIB Last Updated 2018-02-21T14:01:47Z


Padangpanjang  --  Hujan deras beberapa hari belakangan ini di Kota Padangpanjang dan sekitarnya picu terjadi longsor diperbukitan di kawasan Lembah Anai Kecamatan X Koto Kabupaten Tanahdatar dan Bukit Berbunga Silaing Bawah Padangpanjang, Rabu (21/2).

Peristiwa longsor pertama terjadi sekitar pukul 23.00 WIB, Selasa (20/2) kemarin malam, di Singgalang Kariang, akibatkan jalan lintas umum Padang-Padangpanjang lumpuh total menjelang siang, Rabu (21/2). 

Material longsor yang terdiri dari bebatuan dan pohon itu, menutupi hampir seluruh badan jalan sehingga tidak dapat dilalui kendaraan dari kedua arah. Hal ini mengakibatkan arus lalu lintas harus buka tutup, dan memicu kemacetan panjang akibat terjadinya longsor baru di kawasan Bukit Berbunga Silaingbawah sekira pukul 15.00 WIB.



Kabid Kedaruratan dan Logistik Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padangpanjang, Verino Romiko mengatakan longsor awal ditangani sejak pagi, hingga menjelang siang kembali tertimbun tanah longsor susulan. 

“Longsor pertama dilaporkan terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Dimana, material longsor nyaris menimbun seluruh badan jalan yang mengakibatkan lumpuh total sejak tadi malam hingga pagi hari dan baru selesai menjelang siang. Namun kembali ditimbun material longsor susulan, sehingga arus lalin kembali terganggu ditambah terjadinya peristiwa yang sama di kawasan Bukit Berbunga," ujar Verino.

Verino mengatakan peristiwa longsor susulan yang terjadi di Singgalang Kariang dan longsor di Bukit Berbunga, meski tidak terlalu besar namun cukup memakan waktu dalam proses evakuasi material. 

Hal ini diakibatkan terpecahnya tim gabungan BPBD dan Dinas PU pada dua titik peristiwa. Saat dikonfirmasi, Verino memperkirakan jalur lalin normal kembali untuk dilalui sekira pukul 17.00 WIB.

“Upaya tim penanganan bencana longsor harus terpecah di dua titik. Alat berat yang stanby milik provinsi tersebut, harus menyingkirkan material tanah longsor susulan. Sedangkan untuk di Bukit Berbunga, dilakukan manual dengan alat seadanya. Selain itu, longsor kecil juga terjadi di kawasan Rusunawa di Kelurahan Tanahhitam Padangpanjang Barat,” tutur Verino.

Namun, salah seorang pengemudi asal Riau, Ardi Ardian (38) menilai penanganan bencana longsor di Jalan Lintas Umum provinsi tersebut masih lamban. Bahkan peristiwa yang terjadi menjelang tengah malam di kawasan Singgalang Kariang baru dapat dilewati normal menjelang siang.



Ia berharap, pemerintah provinsi yang paling bertanggung jawab terhadap kenyamanan pengemudi di jalur jalan lintas umum Padang-Padangpanjang itu, tidak hanya memikirkan evakuasi material dapat dilakukan mengandalkan satu alat. Hal ini mengingat hampir sepanjang perbukitan kawasan setempat sangat labil dan rawan longsor bermaterial berat.

“Selesai iya. Tapi apakah pemerintah tidak memikirkan besarnya risiko pascalongsor terhadap deretan panjang kemacetan kendaraan. Ancaman lebih besar mengintai para pengendara, akan adanya bahaya susulan yang dapat menggulung antrian macet,” ucap Ardi.

Sementara itu, akibat terjadinya longsor di dua titik di lingkungan Polres Padangpanjang tersebut, Kasat Lantas AKP Aditiyalidarma membenarkan, jalur Padang-Padangpanjang lumpuh total. 



Namun menjelang siang kemarin, arus lalin di Singgalang Kariang dapat normal sebelum terjadinya longsor susulan. Kemacetan kembali terjadi di jalur Silaing dan Singgalang Kariang, karena material kembali menutupi sebagian badan jalan. 

“Akibat terjadinya longsor susulan di Singgalang Kariang pada titik yang sama dan longsor di Bukit Berbunga, arus lalu lintas kembali terganggu. Namun dengan masih berpeluangnya dapat dilalui, kami harus menerapkan sistem buka tutup untuk mememinalisir terjadinya kemacetan panjang,” pungkas Aditya. (Put/Del)
×
Kaba Nan Baru Update