Sijunjung – Berbeda dengan yang lain, dan bahkan ini untuk pertama kali terjadi di Kabupaten Sijunjung, Propinsi Sumatera Barat. Sesuai dengan semboyannya, polisi pengayom dan pelindung masyarakat dan itu memang terbukti nyata.
Tak percaya? Lihat saja apa yang dilakukan Ajun Komisari Polisi (AKP) Afrino Chan Sarjana Hukum (SH), yang merupakan Kasat Lantas Polres Sijunjung, yang dikenal merakyat ini.
Sukses mensosialisasikan dan melakukan penyuluhan undang-undang tertib berlalulintas, baik pada masyarakat, pada kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI maupun Polri, kini dengan jiwa sosialnya pun unjuk aksi sosial tanpa mandang waktu, baik siang maupun malam.
Seperti halnya yang ia lakukuan Jumat (9/2), bertepatan dengan Hari Pers Nasional (HPN), Kasat Lantas Polres Sijunjung ini, melaksanakan kegiatan sosial dengan motto tiada hari tanpa silaturahmi, dengan mengantar anak sekolah.
Kegiatan sang mantan anggota Brimob Polda Bengkulu itu pun cukup beralasan. Menurut dia, polisi selain pengayom dan pelindung juga sebagai pelayan masyarakat.
"Ya, karena tidak mendapat kan alat transportasi, kami pun siap untuk mengantar anak-anak ke sekolah mereka masing-masing," kata Kasat Lantas kepada Pasbana.com.
Dengan kerendahan hati, Kasat Lantas itu pun mengantarkan anak sekolah menggunakan mobil dinas Sat Lantas sampai kesekolahnya.
Malah ada pemandangan menarik dan mengundang simpatik warga terhadap sang Kasat Lantas. Tanpa malu- malu, dengan tulus dan penuh kasih sayang sang Kasat Lantas itu pun menawarkan diri untuk menggendong anak sekolah tersebut.
Tentu saja dengan senang dan bangga anak Sekolah Dasar tersebut pun tersipu-sipu karena digendong sang perwira baik hati itu. Apalagi mereka diantarkan menggunakan mobil polisi lalu lintas sampai ke sekolahnya.
Kegiatan tersebut dilakukan Afrino karena merasa peduli pada pendidikan di Hari Pers Nasional ini. Apalagi alat transportasi sekolah di Kabupaten Sijunjung masih terbilang kurang. Tak salah sebagai pengayom dan pelindung masyarakat polisi pun turun tangan.
“Karena minimnya angkutan roda empat untuk anak sekolah, sehingga banyak anak sekolah yang menggunakan sepeda motor. Agaknya itu pula salah satu kiat Satlantas untuk menekan pelanggaran yang dilakukan oleh pelajar,” pungkasnya.(Nal)