Notification

×

Iklan

Iklan

Minang Klot : Asosiasi Brand Kaos Minang Terbentuk

09 Februari 2018 | 19:34 WIB Last Updated 2018-02-10T05:06:35Z
    
Padang—  Sadar akan arti penting menjaga eksistensi produk di pasaran, sejumlahpengusaha kaos Minang mendirikan Minang Klot. Wadah yang berisikan10 brand kaos kenamaan ini diharapkan menjdai pemersatu sekaligus untuk memantapkan eksistensi brand-brand yang membentuknya.

Ai, salah seorang penguaha kaos Minang yang didaulat sebagai ketua Minang Klot menjelaskan bahwa perkumpulan yang dipimpinnnya berdiri atas inisiatif bersama, 10 orang woner brand kaos Minang yangsebelumnya bahkan belum saling mengenal dengan baik.

“Kita dipertemukan dalam sebuah ajang bazar yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dalam peringatan HPN tahun ini dan  karena kebetulan yang aneh datang langsng para owner, kita coba untuk komunikasi. Alhamdulillah sebenarnya kita semua satu visi,” sebutnya. 

Dikatakan Ai, brand-brand  yangmembentuk Minang Klot antara lain Tangkelek, Kapalo Kombet, Mangkuak Wayoik!, Cipuik, Taralak, Situhuak, Bingkaruang, Inyiak dan Tenggen Brand terakhir adalah milik Ai. 

“Kebetulan semua brand tersebut tidak terkonsentrasi di satu kota atau Kabupaten saja. Beberapa ada yang di bukittinggi, adap ula yang di Padang, bahkan Padang Pariaman dan Sawahlunto,” katanya. 




Nama Minang Klot memiliki arti tersendiri. Kata Klot pada frasa ini merupakan akronim dari "Kaos Lokal On The Road". 

Sementara kata, Minang merujuk pada karakter desain tiap produk yang senantiasa merujukpada bahasa dan Budaya Minang.

 "Jadi, kita bertekad untuk bukanhanya memakai bahasa Minang, tetapi juga menjunjung budaya Minang dengan memperhatikan norma-norma dalam melahirkan produk kita kedepan," katanya.

Rudy, Owner Kapalo Kombed yang didapuk sebagai wakil ketua mengatakan,  melalui pembentukan wadah ini, para owner merk-merk kaos Minang bertekad untuk mempertahankan bisnis meski situasi pasar naik turun.

“Kami menyadari akan arti penting produk kami dalam upaya pelestarian bahasa Minang. Untuk itu, wadah ini ada sebagai ajang berkomunikasi, bertukar fikiran untuk kebaikan bersama di masa akan datang,” katanya.

Salah satu program yang sedang dirancang saat ini adalah menyelenggarakan lapak bersama, dengan sentuhan-sentuhan kreatifitas yang lain dari pada biasanya. Kegiatan ini sendiri juga dinamai Minang
Klot, sesuai dengan nama wadah yang dibentuk.

“Untuk menjaga eksistensi produk dan kesetiaan pasar kami sadari tidak cukupderngan menuangkan kreatifitas pada desain di kaos-kaos yang kami jual saja. Juga di butuhkan sebuah sistem penjualan yang unik dan menarik,” kata Rudy.


Ia memastikan ajang Minang Klot yang akan segera dirilis tahun ini akan sarat dengan kreatifitas. “Kita akan bikin suasana belanja jadi semakin menarik sehingga orang tidak bosan,”
katanya. 

Nantinya Minang Klot akan menyinggahi sejumlah kabupaten/Kotah di Sumbar. Dan bahkan, Rudy meyakinkan bahwa pihaknya siap untuk datang ke perantauan sewaktu-waktu.

Selain lapak bersama, Minang Klot juga akan segera merilis aplikasi  belanja khusus, menggelar seminar dan workhop di sekolah-sekolah dan
kampus-kampus, dan lain sebagainya.

“Untuk pemerintah Kabupaten/ Kota
yang akan menyelenggarakan ivent-ivent besar, kami siap untuk hadir di  ivent anda. Sehingga para pengunjung bisa mendapatkan produk kami di ivent tersebut dan di harapkan ini akan menhadi daya tarik baru dalam ivent bersangkutan,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Taufik Effendi mengaku salut dengan kebulatan tekad para pengusaha Kaos Minang mendirikan MinangKlot. 

“Semoga ini akan menjadi garda terdepan dalam upaya pelestarian bahasa Minang. Dan kami siap untuk membantu dalam bentuk apapun, sejauh kewenangn kami untuk kemajuan Minang Klot,”
katanya.(lintas Sumbar.com / as )



IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update