Padangpanjang – Undang penyair se Asia Tenggara untuk mengunjungi Kota Padangpanjang, Pemerintah Kota (Pemko) melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bersama Forum Pegiat Literasi (FPL) akan mengadakan kegiatan Temu Penyair Asia Tenggara 2018 pada 3 - 6 Mei 2018 mendatang, Selasa (13/2).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padangpanjang Alvi Sena ST MT mengatakan, kegiatan ini nantinya akan memperkenalkan Padangpanjang ke seluruh Indonesia serta ke enam negara bahkan berharap keseluruh dunia.
“Ini semacam memberikan kode atau sinyal kepada Negara se-Asia Tenggara bahwa Padangpanjang salah satu daerah yang bisa menjadi wisata budaya dan sastra untuk dikunjungi,” kata Alvi Sena.
Alvi Sena mengatakan, para sastrawan ini nantinya akan diinapkan dirumah penduduk, dimana masyarakat akan mendapatkan dampak dari kegiatan ini, serta juga menambah ekonomi dari masyarakat setempat.
“Dalam acara ini nantinya Kota Padangpanjang akan dicanangkan sebagai Kota Literasi. Kita akan mengundang 300 penyair se-Asia Tenggara, dan masyarakat kita akan memperkenalkan, mempertunjukkan budaya, tradisi yang baik ke tamu kita ini,” terang Alvi Sena.
Senada dengan itu, Ketua FPL Muhammad Subhan menambahkan, kegiatan yang akan menghiasi acara ini diantaranya seminar sastra, diskusi, peluncuran buku, pembacaan puisi di situs-situs sejarah di Padangpanjang, malam kesenian dan city tour.
“Sebelum para penyair datang ke Kota Padangpanjang, nantinya mereka terlebih dahulu harus memenangkan tiket dengan cara membuat satu naskah puisi dengan tema Padangpanjang, dimana mereka harus menuliskan kata-kata sejuk, hutan, hujan, kabut, gunung, karena kata-kata tersebut merupakan simbol alam Padangpanjang yang dikelilingi gunung-gunung, perbukitan dan udaranya berhawa sejuk,” papar Subhan.
Subhan menambahkan, naskah puisi yang dikirimkan oleh penyair akan dikurasi oleh Tim Kurator yang terdiri dari Ahmadun Yosi Herfanda (Jakarta), Iyut Fitra (Payakumbuh) dan Sulaiman Juned (Padangpanjang).
“Nantinya puisi-puisi yang dikirimkan oleh para penyair akan diserahkan kepada Tim Kurator, dan tim Kurator akan menerima tanpa mengetahui siapa yang membuat puisi tersebut,” lanjutnya.
Lebih lanjut Subhan mengatakan, semua karya penyair Asia Tenggara akan dibukukan serta diterbitkan dan diluncurkan pada acara puncak Pencanangan Kota Padangpanjang sebagai Kota Literasi, 5 Mei 2018 mendatang.
“Saya harap kegiatan ini dapat mempromosikan Kota Padangpanjang sebagai rumah bagi sastrawan, dan dapat menambah kunjungan wisata, serta dapat mengajak generasi muda mencintai sastra dan menjauhkan generasi muda dari bahaya narkoba,” pungkas Subhan. (Delma)