Notification

×

Iklan

Iklan

"Mengajar Ala Trainer" (Bagian VI )

05 Maret 2018 | 12:21 WIB Last Updated 2018-03-05T05:21:31Z
                                Oleh :  Satria Asmal 
                        (Trainer SPECTA dan Guru )

PASBANA.com -- Pengaturan tempat duduk siswa, berpengaruh kepada kondisi belajar. Maka diperlukan penataan yang cerdas dari guru secara berkala agar suasana dan semangat belajar terus terbarukan.

Memanfaatkan tempat yang ada dengan memadukan penggunaan ruang akan menghasilkan pola tempat duduk yang menyenangkan.

Jika kondisi psikologis siswa nyaman, maka proses pembelajaran pun akan semakin asyik dan dinamis.

Pengaturan tempat duduk siswa tersebut dapat dilakukan untuk memenuhi empat tujuan pembelajaran, yakni ;

1. Aksebilitas
yang membuat siswa mudah menjangkau alat atau sumber belajar yang tersedia,

2. Mobilitas
yang membuat siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke bagian lain dalam kelas.

3. Interaksi
Memudahkan terjadinya komunikasi antar guru, siswa, maupun antar siswa.

4. Variasi
Kerja siswa yang memungkinkan siswa bekerja sama secara perorangan, berpasangan, atau berkelompok.

Pengaturan bangku kelas tentu menjadi alternatif menarik bagi terciptanya konsep edutainment dalam pembelajaran. Dengan variasi tempat duduk sesuai dengan tujuan pembelajaran dan dinamisnya gerak siswa dan guru dalam ruangan kelas, tentu saja siswa akan merasakan kenyamanan, sehingga ia akan mudah menyerap pembelajaran dengan baik.

Berikut pengaturan tempat duduk siswa yang dapat digunakan oleh guru dalam berbagai kondisi ;

a. Formasi Tradisional (Konvensional)

Formasi konvenssional adalah formasi yang biasa kita temui dalam kelas-kelas tradisional yang memungkinkan para siswa duduk berpasangan dalam satu meja dengan dua kursi.

Adapun bentuk formasi tradisional adalah seperti gambar berikut ;

Penataan bangku secara Tradisional
2. Formasi Auditorium

Formasi auditorium merupakan tawaran alternatif dalam menyusun ruang kelas. Meskipun bentuk auditorium menyediakan lingkungan yang sangat terbatas untuk belajar aktif, namun hal ini dapat dicoba untuk mengurangi kebosanan siswa yang terbiasa dalam penataan ruang secara konvensional (tradisional). 

Jika tempat duduk sebuah kelas dapat dengan mudah dipindah-pindahkan, maka guru dapat membuat bentuk pembelajaran ala auditorium untuk membentuk hubungan yang lebih erat, sehingga memudahkan siswa melihat guru.

Adapun bentuk formasi auditorium adalah seperti gambar dibawah ;

Formasi Auditorium
3. Formasi Cevron

Bentuk cevron mungkin bisa sangat membantu dalam usaha mengurangi jarak di antarsiswa maupun antar siswa dengan guru, sehingga siswa dan guru mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap lingkungan kelas dan mampu aktif dalam pembelajaran di kelas.

Formasi ini memberikan sudut pandang baru bagi siswa, sehingga mereka mampu menjalani proses belajar¬-mengajar dengan antusias, menyenangkan, dan terfokus.

Adapun bentuk formasi cevron adalah seperti gambar dibawah ;

Formasi Cevron

4. Formasi Kelas bentuk Huruf U

Formasi kelas bentuk huruf U sangat menarik dan mampu mengaktifkan para siswa, sehingg a mampu membuat mereka antusias untuk mengikuti pelajaran. Dalam hal ini guru adalah orang yang paling aktif dengan bergerak dinamis ke segala arah dan langsung berinteraksi secara langsung, sehingga akan mendapatkan respon dari pendidik secara langsung.

Adapun bentuk formasi kelas bentuk huruf U adalah Seperti gambar dibawah ;

Formasi Huruf U

5. Formasi Meja Pertemuan

Formasi meja pertemuan biasanya diseenggarakan di tempat-tempat pertemuan dan seminar, baik di hotel maupun gedung pertemuan. Formasi ini dapat digunakan dengan cara membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompok tersebut mempunyai meja pertemuannya sendiri-sendiri.

Adapun bentuk formasi meja pertemuan adalah seperti gambar dibawah ;

Formasi Pertemuan
Pola tempat duduk diatas masih menggunakan ruang kelas sebagai tempat belajar.

Maka sangat memungkinkan pula bila siswa belajar di alam dengan memanfaatkan halaman, kebun sekolah atau alam terbuka lain nya yang tentu akan membuat mereka semakin nyaman dan betah belajar.

Siswa belajar di alam
Pada dasarnya pengaturan tempat duduk dan memvariasikan tempat belajar adalah untuk mengkondisikan psikologis siswa agar tidak jenuh dan belajar dengan suasana baru tentu akan menyenangkan. 

Sehingga suasana bahagia dan semangat belajar terus terpelihara pada diri siswa.(***)








IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update