Padang
Panjang – Persatuan Olahraga Buru Babi (PORBI) Kota Padang Panjang, gelar alek buru
babi bersama dalam membasmi hama tanaman dan hewan ternak warga di Sungai
Andok, Kelurahan Kampung Manggis, Kecamatan Padang Panjang Barat, Selasa (27/3).
Ratusan
peserta berburu dari berbagai daerah datangi sungai andok, daerah yang dikenal
sebagai tempat pembuangan akhir sampah di kota berhawa sejuk itu. Menyikapi laporan
masyarakat atas maraknya hewan jenis babi atau disebut dengan kondiak yang
merusak lahan perkebunan dan tanaman warga, Porbi Padang Panjang menggelar alek
buru babi bersama, didaerah tersebut.
Ratusan
kendaraan roda dua dan roda empat terlihat mengepung daerah tersebut, muali
dari anak-anak orang dewasa hingga orang tua, ikut meramaikan ajang buru babi
bersama itu. Teriakan-teriakan
pun terdengar jelas dari atas bukit, riuh gonggongan anjingpun ikut meramaikan
suasana.
Suasana
mencekam sesekali terlihat ketika puluhan anjing paburu kencang berlari
mengejar babi yang terlihat lari ketakutan, “ haa.. tuaa... kaja taruih” teriak
sang pemilik hewan, yang dikenal sangat patuh terhadap majikannya itu.
Acara
buru babi seperti tidak hanya di gelar sekali ini saja, ada juga yang dilaksanakan
setiap minggunya, namun untuk acara alek sebesar ini bisaanya hanya di gelar
beberpakali dalam setahun di setiap daerahnya, selain menyalurkan hobi, buru
babi juga sebagai ajang silaturahmi dan menjalin rasa persatuan dan kesatuan
antar sesama, selain itu acara buru babi seperti ini sangat membantu para
petani dalam membasmi hama perusak lahan tanaman mereka dan menambah perekonomian
masyarakat sekitar lokasi berburu, ujar Mahendra selaku Ketua PORBI Padang
Panjang.
Tambah
Mahendra mengatakan, acar buru babi kali ini kita lakukan karena adanya laporan
dari masyarakat yang sudah sangat meresahkan, lahan tanaman dan hewan ternak
mereka sering dirusak dan dimakan babi. “ Kita dari Porbi mendapat laporan dan
diminta untuk memberantas hama babi yang sudah sangat mersahkan, di daerah
sungai andok ini sering ada babi yang masuk kedalam kandang itik dan ayam serta
merusah lahan persawahan dan perkebunan milik warga, maka dari itu kita adakan acara
buru babi bersama ini,” ujar Mahendra yang akrab disapa Utiah.
Lebih
lanjut Utiah menambahkan, saat ini anggota Porbi Padang Panjang ada sekitar
1000 orang dari berbagai kalangan, dengan jumlah anggota tetsebut kita dari
Porbi juga sering ikut turun untuk berburu bersama ke daerah lain guna
memberantas hama babi ini. “Terimakasih kami ucapkan kepada rekan -rekan
komunitas para pencita buru babi yang sudah berkenan hadir pada acara yang kita
selenggarakan ini, semoga dengan terlaksananya acar ini dapat mengurangi rasa
khawatir warga terhadap hewan babi yang sudah sangat meresahkan,” jelas Utiah.
Mak Anggip DT Rajo Bungsu, (Ditengah bersama Cucunya) |
Sementara
itu pada kesempatan yang sama penasehat dan pembina Porbi Padang Panjang, Mak Anggip
DT Rajo Bungsu, mengatakan, ajang berburu bersama ini, jangan sampai ditunggangi
atau di manfaatkan untuk berpolitik, dan meraih kekuasaan semata.
“Saya
harapkan kepada rekan-rekan porbi semua, agar kita di Porbi Padang Panjang bisa
menjaga sikap dan selalu profesional, jangan ada berpihak dan melakukan ajakan
dalam menentukan pilihan kepada siapapun paslonnya, jadikan olah raga berburu
ini murni karena hobi, bukan karena mencari kekuasaan, dan saya juga tidak
melarang siapapun paslon yang ingin datang untuk bergabung, silahkan, namun
jangan ada ajang kampanye didalamnya,” jelas Mak Anggip yang dianggukkan Utiah.
Tambah
Mak Anggip mengatakan, tahun ini merupakan tahun politik, dan sebentar lagi
akan digelar pemilihan kepala daerah di Kota Padang Panjang, maka dari itu siapapun
pemimpin Padang Panjang nantinya, kita berharap bisa merangkul para komunitas
pencita buru babi ini, agar hobi dan pelestarian lingkungan dapat terus
terjaga.
Sementara
itu salah satu peserta baburu babi, Rudi, asal Padang Pariaman mengatakan, ia
dan beberapa rekannya sengaja datang untuk ikut berburu dengan tujuan melatih
hewan piaraannya dalam menangkap binatang buruan, dan meningkatkan rasa
kekeuargaan antar semama komunitas berburu. “Kegiatan seperti sudah sering saya
ikuti bersama teman-teman saya, selain menyalurkan hobi, saya berburu ini
sebagai ajang mencari teman baru dan menambah pengalaman dalam hidup di setiap daerah
yang saya kunjungi, dan saya merasa senang bisa membantu sesama dalam membasmi
hama yang sering meresahkan ini,” ujar Rudi.
Di
sela-sela istirahat usai melakukan berburu, Rudi mengatakan, sangat puas dengan
kegiatan hari ini, puluhan babi dapat dimusnahkan dan hewan piaraannya pun
menjadi terlatih dalam mengejar mangsa buruannya, jelas Rudi sambil meneguk
secangkir kopi panas, yang dipesannya di sebuah kedai di lokasi paburuan
tersebut. (Put)