Notification

×

Iklan

Iklan

Butuh Uluran Tangan, Iyan Remaja Pengidap Tumor Ganas Dimata, Belum Juga Dioperasi Setelah 8 Bulan Dirawat

07 Maret 2018 | 12:26 WIB Last Updated 2018-11-16T15:52:59Z
Febriyan (Iyan)


Tanah Datar -- Masih ingat Febrian yang akrab disapa Iyan, remaja 16 tahun yang menderita tumor diwajah saat ini dia bersama orang tuanya berada di Jakarta menunggu operasi di RS Cipto Mangunkusumo, namun udah 8 bulan mereka berada disana, sementara itu tumornya belum juga dioperasi, sedangkan biaya penghidupan selama menanti operasi tumor bagi buah hati mereka di Jakarta sangatlah besar, terlebih lagi mereka bukanlah keluarga mampu.

“Baa Pak, tapaso bakuatkan hati untuk tingga di Jakarta ko Pak sambia mananti Iyan di  operasi,” Kata Lendrawati kepada pasbana.com, Senin (5/3) melalui telepon selulernya.

Dengan suara isak yang tertahan wanita 45  tahun ini mengungkapkan dukanya selama di jakarta, kadang suaminya Zulbahri harus pinjam sana –sini ke kenalan di Jakarta.

“Baa Pak, salamo disiko Uda Zul indak karajo, samataro itu kami harus manjago Iyan bagantian, sabut Len sedih.
Namun terselip rasa bangganya melihat ketabahan Iyan dalam menjalankan hidupnya  “Iyan termasuk anak yang kuat, saya bangga,” ujar Len dengan suara parau.

Kondisi Iyan memang sangat memprihatinkan. Ia menderita tumor ganas di wajah, tumor itu sudah diderita Iyan sejak tiga tahun lalu atau sekitar 2014 lalu.

Bahkan tumor ganas di wajah Iyan kini sudah tampak seperti bola sebesar satu kepalan tangan orang dewasa. Tumor menutupi mata kanan hingga pipi atau sebagian wajah kanan Iyan . Tumor di pipi kanan Iyan  itu tampak agak memerah.
Karena itulah, Iyan hanya bisa berbaring dan sudah tak sekolah lagi sejak divonis menderita tumor . Zulbahri, ayah Iyan menuturkan tumor yang diderita putranya itu sudah terjadi sejak 3 tahun lalu.

“Awalnya ada benjolan di dalam hidung dan sering mimisan. Saat dicek ke RS  di Bukit Tinggi ternyata mengidap tumor,” kata Da Zul  yang bekerja sebagai sopir  dengan penghasilan pas-pasan.

Menurut Zul, saat mengetahui anaknya mengidap tumor akhir 2014 lalu, ia khawatir dan langsung mengobatinya kerumah sakit terdekat. “Berbagai cara saya mengumpulkan uang untuk operasi Iyan “Ungkap Zul Sedih.

Hingga akhirnya Iyan sempat menjalani operasi tumor pertamanya di RS Cipto Mangunkusumo, 2014 lalu.
“Waktu itu biaya operasinya ditanggung  BPJS namun untuk biaya selama di Jakarta menunggu Iyan sekitar 3 bulan lamanya itu kita biaya sendiri."
Namun setelah menjalani operasi kedua, sejak akhir 2015 lalu, tampaknya tumor di  wajah anaknya itu masih tetap ada.
“Bahkan sampai sekarang tumor di wajahnya semakin membesar dan menutupi matanya. Karenanya penglihatannya juga terganggu,” kata  Zul.

Sebab, tambah Zul, saat mengetahui tumor masih ada paska operasi,dan berangkatlah saya bersama anak saya untuk berobat lagi, jadi karena daftar tunggu terlampau panjang dan itu memakan biaya besar, maka saat ini kita sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan semua.

“Selama 8 bulan kami menunggu dan menurut Dokter disana apabila dioperasi beresiko  kebutaan bagi mata Iyan, mendengar itu Iyan belum siap sehingga kami memutusakn pulang disamping uang tidak ada lagi untuk membiayai hidup disana, Sekarang Iyan sudah siap untuk menghadapi resiko dari operasi itu, namun kami tidak ada biaya lagi," Ujarnya dibalik telepon sambil terdengar terisak sedu tangisnya.

Zulbahri  berharap, ada bantuan dari sejumlah pihak agar anaknya bisa mendapat pengobatan lanjutan lagi.
“Sejak menderita tumor itu , anak saya sudah tidak sekolah lagi. Karena perih makin terasa di wajahnya yang terkena tumor itu,” ungkap Wahyudi mengulang ucapan istrinya.

Lendra, ibu Iyan, sangat berharap anaknya itu mendapat pengobatan dan sembuh. “Saya mau anak saya bisa sembuh dan menjalani kehidupan secara normal lagi. Kemauan Iyan untuk sekolah sangat besar. Dia sangat bersemangat untuk sekolah, seharusnya saat ini Iyan sudah duduk bangku kelas 1 SMA , Tapi kondisinya kini tak memungkinkan,” Harap warga Saruaso kecamatan Tanjung Emas ini. (al/Put)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update