Notification

×

Iklan

Iklan

Gelombang II Tahun akademik 2017/2018, ISI Padangpanjang Kembali Wisuda 105 Mahasiswa

25 Maret 2018 | 14:49 WIB Last Updated 2018-03-25T07:49:07Z



Padang Panjang-—Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang kembali melaksanakan wisuda gelombang II tahun akademik 2017/2018 terhadap 105 mahasiswa dari starata I dan starata II, bertempat di Gedung Hoeridjah Adam ISI Padangpanjang, Sabtu (24/3).

Rektor ISI Padangpanjang Prof.Novesar Jamarun usai prosesi wisuda menyampaikan, kegiatan wisuda yang dilaksanakan di ISI Padangpanjang tersebut, sudah menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahunnya. Tetapi, kualitas lulusan yang dihasilkan setiap tahunnya menjadi tolak ukur keberhasilan suatu perguruan tinggi.

“Para orang tua yang menguliahkan anak-anaknya di ISI Padangpanjang tentu memiliki keinginan agar anak-anak mereka bisa menjadi intelektual seni dan mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya di lingkungan kerja, bukan sekedar pekerja seni,” sebut Novesar Jamarun.

Untuk itu, lanjutnya, ISI Padangpanjang terus berusaha untuk membentuk lulusan yang bisa bersaing dengan lingkungan kerja. Apalagi, ISI Padangpanjang menjadi perguruan tinggi seni tertua di luar Jawa.

“Banyak pekerja seni, seperti aktor, pelukis, musisi maupun penyanyi yang tidak pernah kuliah di kampus seni. Tetapi, apakah mereka memiliki kajian-kajian tentang berkesenian, disinilah peran perguruan tinggi seni untuk melahirkan intelektual-intelektual seni dalam bidangnya masing-masing dan itu telah dilakukan di ISI Padangpanjang,” jelas mantan Purek III Unand itu.

Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa, kata Novesar, ISI Padangpanjang telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, baik perguruan tinggi seni di Indonesia maupun yang berada di luar negeri.

“Dengan adanya kerjasama tersebut, akan dilakukan sharingtentang keunggulan kampus masing-masing, pertukaran dosen dan mahasiswa, maupun kegiatan-kegiatan bersama untuk kemajuan ISI Padangpanjang,” urainya.

Novesar Jamarun juga menekankan, kualitas lulusan yang dihasilkan oleh ISI Padangpanjang akan menentukan masa depan ISI itu sendiri. Apalagi, dengan telah berdirinya sejumlah perguruan seni baru, maupun pembukaan prodi-prodi seni di sejumlah perguruan tinggi. Tentunya, ISI Padangpanjang bukan satu-satunya lagi pilihan lembaga pendidikan tinggi seni.

“Jika kita tidak berlari kencang membenahi ketertinggalan kita, kita akan semakin tertinggal dengan lembaga-lembaga pendidikan seni lainnya. Apalagi, dengan telah berlakunya perdagangan bebas di Asia Tenggara atau MEA, kita akan dihadapkan persaingan perdagangan dan tenaga kerja yang semakin bebas, jika kita tidak siap, kita akan dilindas kemajuan zaman,” ungkapnya.

Perangko Edisi ISI Padangpanjang

Pada kegiatan wisuda angkatan II ISI Padangpanjang itu, PT.Pos Indonesia cabang Padangpanjang juga meluncurkan perangko khusus ISI Padangpanjang yang memuat gambar Rektor ISI Padangpanjang Prof. Novesar Jamarun,MS, Pembantu Rektor I Ediwar, Pembantu Rektor II Purwo Prihatin dan Pembantu Rektor III Firdaus yang diserahkan langsung oleh Kepala PT. Pos Indonesia Padangpanjang Amri Zubir.

Kepala PT.Pos Indonesia Padangpanjang Amri Zubir menyampaikan, pembuatan perangko edisi kusus ISI Padangpanjang tersebut, merupakan terobosan dari PT.Pos Indonesia untuk kembali mempopulerkan perangko bagi masyarakat, khususnya di Padangpanjang.

“Saat ini, penggunaan perangko sudah jauh berkurang seiring tidak popular lagi pengiriman surat melalui PT.Pos Indonesia. Kecanggihan teknologi telah mengubah tatanana kehidupan masyarakat, termasuk tradisi berkirim surat yang setiap suratnya akan dilabeli perangko. Kita dari PT.Pos Indonesia mencoba membuat terobosan agar perangko-perangko ini tetap bisa bertahan dan salah satunya dengan membuat perangko edisi khusus yang bisa dicetak dengan jumlah terbatas,” jelas Amri Zubir. (Kenzie/Put) 

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update