Notification

×

Iklan

Iklan

Hama Tikus Makin Mengganas di Limakaum, Kerugian Petani Capai Rp 30 M Lebih

28 Maret 2018 | 15:45 WIB Last Updated 2018-11-16T15:33:02Z



Batusangkar – Hama tikus makin menjadi-jadi menyerang tanaman petani di setiap nagari yang ada di Kecamatan Lima Kaum. Akibatnya, para petani yang ada di Kecamatan Limakaum gagal panen dan menyebabkan kerugian hingga miliaran rupiah. Parahnya lagi, para petani pun harus membeli beras untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.

Camat Lima Kaum Afrizal yang ditemui setelah berburu hama tikus kemarin di Jorong Koto Gadih, Kenagarian Lima Kaum, Kecamatan Lima Kaum mengatakan, setidaknya serangan hama tikus itu menyerang seluruh area persawahan yang ada di lima nagari yang ada di Kecamatan Lima Kaum.

“Total lahan area persawahan yang ada di Kecamatan Lima Kaum sekitar 1.560 hektar. Itu tersebar di Nagari Limo Kaum, Cubadak, Baringin, Parambahan, Labuah.  56 persen dari 1.560 hektar lahan yang ada gagal panen karena puso yang disebebkan oleh hama tikus,” jelas Afrizal.

Serangan hama tikus itu sebut Afrizal, yang terparah dibanding musim-musim sebelumnya. Pasalny. Menurutnya penyebab hama tikus semakin merebak karena pola cocok tanam para petani yang tidak serentak. “Artinya, makanan tikus selalu tersedia, hingga makin lama hama tikus semakin banyak,” jelas Afrizal.

Untuk saat ini sebut Afrizal, di Kecamatan Lima Kaum terdapat 111 kelompok tani. “Hampir semua kelompok tani tidak panen untuk tahap ini karena padi diserang hama tikus sehingga tidak bisa di panen,” sebutnya.



Untuk memberantas hama tikus tersebut jelas Afrizal, pihak kecamatan bersama petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Lima Kaum, Bhabinkamtibmas, Bhabinsa dan petani dari berbagai kelompok tani melakukan perburuan hama tikus.

“Diantara yang kita lakukan perburuan adalah di Jorong Kotogadih, Nagari Limo Kaum ini. kita melakukan perburuan dengan pengasapan. Setidaknya ada ribuan hama tikus yang mati saat perburuan ini,” ujar Afrizal.

Perburuan pengasapan dilakukan dengan belerang, solder, dan tiran. Pengasapan itu dilakukan pada lubang-lubang tikus yang banyak terdapat di pematang sawah.

“Setelah kita hitung-hitung, setidaknya kerugian yang diderita oleh petani yang gagal panen kali ini mencapai lebih kurang Rp 30 miliar. Belum lagi ditambah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli beras,” katanya.

Untuk antisipasi selanjutnya, pihak kecamatan dan PPL Lima Kaum mengajak petani untuk melakukan tanam serentak di lahan masing-masing. “Kita sudah jelakan hal ini kepada para petani, dan akan kita lakukan pada musim besok. Mudah-mudahan dapat terealisasi dan kerugian dapat diantisipasi,” harap Camat. (hp/put)


IKLAN


×
Kaba Nan Baru Update