Notification

×

Iklan

Iklan

Hidayat Nur Wahid: Pernyataan Prabowo Indonesia Akan Bubar 2030 Merupakan Early Warning

26 Maret 2018 | 06:20 WIB Last Updated 2022-01-11T10:03:55Z



Pariaman -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid berikan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan bagi masyarakat kota Pariaman di gedung BP PAUD Dikmas Provinsi di Desa Rawang Kec. Pariaman Tengah pada Minggu (25/3).

"Ini merupakan suatu tanda bahwa kami itu mempunyai komitmen yang kuat untuk menjaga keutuhan NKRI, Pancasila, UUD, dan Bhineka Tunggal Ika," ucap Hidayat Nur Wahid ketika diwawancarai awak media usai acara.

Beragam halangan dan rintangan yang ada saat ini dapat membahayakan indonesia seperti, terorisme, radikallisme, komunisme, atheisme, separatisme. 

"Termasuk juga dampak dari pada hutang indonesia pada negara luar yang menimbulkan angka pengangguran yang berat dan kemiskinan yang tak ada habisnya," sebut Anggota Dewan Syuro PKS ini.

Semuanya bisa diatasi ulasnya, kalau betul-betul semua pihak, baik dari presiden dan seluruh masyarakatnya melaksanakan ketentuan dari 5 sila Pancasila.

"Tidak membiarkan perilaku yang dapat merusak moral bangsa, menegakkan hukum tanpa pandang kasta," ulasnya.

Ia mengulas saat ini hukum belum mampu menyentuh koruptor yang menggerogoti uang negara sebesar Rp. 35 triliun, baru bisa menghukum kalangan miskin yang mencuri buah kakao untuk mencari sesuap nasi.

Tambahnya lagi, bahwasanya pernyataan banyak pihak tentang masa depan indonesia yang akan punah di tahun 2030 adalah early warning.

"Perkataan itu bertujuan agar kita tidak terjebak menjadi negara yang gagal, tapi dengan maksud agar sedari dini kita bisa mencari akar persoalannya, supaya bisa menyelesaikan masalah yang ada," tuturnya.

Karena masing-masing anak bagsa memiliki kontribusi menyelesaikan masalah tersebut dan MPR lah sebagai wadah penyampai pendapat tersebut.

Menyinggung pidato prabowo tentang nasib bangsa indonesia tahun 2030, Hidayat Nur Wahid mengatakan, bahwa itu bukan pernyataan murni dari ketua Gerindra, melainkan kutipan dari salah seorang pakar kebangsaan.

"Tapi bukan beliau bermaksud memprovokasi, atau bersikap pesimisme justru sebaliknya harus membuat kita lebih bersatu padu lagi menyelamatkan masa depan bagsa indonesia," ungkapnya. (Warman)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update