Payakumbuh - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) merupakan Ujian Nasional yang mengharuskan siswa untuk melaksanakan Ujian Nasional (UN) dengan menggunakan komputer. Bagi SMP N 3 Payakumbuh yang melaksanakan UNBK secara mandiri alias tidak menumpang, menjadi tantangan tersendiri dalam menyediakan fasilitas bagi 284 siswa SMP N 3 Payakumbuh yang akan mengikuti ujian, ungkap Kepala Sekolah SMP N 3 Payakumbuh H. Mardiyus, M.Pd kepada media online pasbana.com di ruang kerjanya, Rabu (21/3).
Dahulunya labor yang digunakan SMP N 3 Payakumbuh untuk UNBK mendatang adalah gudang buku dinas perpusatakaan yang sudah tidak dipakai, dan dipinjam untuk menjadi labor pelaksanaan UNBK.
"Kalau kita melaksanakan di dalam ruang kelas saya rasa tidak efektif, karena saat proses simulasi pasti terganggu oleh kelas lain, takutnya mengganggu konsentrasi peserta UNBK nanti, makanya kita meminta izin kepada pemko untuk memperbolehkan melaksanakan UNBK disana," ujar Mardiyus.
Mardiyus menerangkan didalam memfasilitasi siswa nya, disediakan 2 ruangan labor dimana setiap labor berisi 32 Unit Komputer. Ketika ditanya tentang kesiapan sekolah untuk menghadapi UNBK, Kepala Sekolah SMP N 3 Payakumbuh itu menjawab 95% dalam kondisi siap.
"Meskipun begitu kita akan terus mencoba memfasilitasi siswa semaksimal mungkin, komputer yang kita miliki sekarang ada 55 unit, setidaknya kita butuh 64 unit, jadi untuk di labor kita dari majelis guru meminjamkan Laptop kepada siswa," imbuhnya.
Perihal Kondisi komputer yang dimiliki sekolah Mardiyus mengatakan sudah sesuai dengan spek persyaratan UNBK, dibuktikan dengan telah diperiksa oleh operator dan diskusi tim yang ada.
Dikatakan, adapun sumber dari Komputer yang kita miliki untuk pelaksanaan UNBK antara lain dari Dinas Pendidikan, dana bos sebanyak 5 unit, sisanya dari komite.
"Untuk simulasi sudah dilaksanakan 3 kali, dan dalam 1 hari ada 3x sesi dalam satu labor, dan untuk UNBK nanti ada 1 Proktor dari SMP N 3 Payakumbuh sendiri dan 1 Pengawas dari sekolah lain," ulasnya.
Mardius juga menyebutkan kalau sekolah bisa punya labor sempurna, ujian semesterpun akan diberlakukan berbasis komputer juga, secara statistik bisa menghemat dana 15 juta selama setahun.
"Kita melihat dari ujian yang memakai kertas, selain memakan banyak waktu dalam proses pendistribusiannya, biaya alat tulisnya juga memakan banyak biaya," katanya.
Menurutnya, kendala yang dihadapi SMP N 3 Payakumbuh dalam proses menuju UNBK adalah harapan kami kepada pemerintah agar sekolah dibantu dengan peralatan yang dibutuhkan, bahkan honor proktor, pengawas dan teknisi memakai dana BOS, sedangkan tahun kemaren ada dari pemerintah, kita berharap adanya kebijakan sehingga dana BOS memang digunakan hanya untuk Operasional Sekolah," tuturnya.
Baru baru ini Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh juga mambantu menambah unit komputer SMP N 3 Payakumbuh.
"Terimakasih kepada dinas pendidikan yang telah membantu 8 unit komputer, sangat kami apresiasi sekali, dengan begitu anak-anak kita semakin terfasilitasi sepenuhnya hendaknya" tutup Mardiyus. (BD)