Payakumbuh - Dinas Koperasi dan UKM Payakumbuh lakukan pembinaan dan penyuluhan AMT terhadap 30 pelaku UMKM di Payakumbuh dimulai tanggal 20 s/d 23 Maret 2018. Pembinaan ini dibuka Kepala Dinas Koperasi dan UKM diwakili Kabid Koperasi UMKM Ezi Elfiwati, SE, di Bakinco Resto, Kamis (22/3).
Dalam sambutannya, Kabid Koperasi Ezi Elfiwati, mengharapkan agar peserta serius mengikuti pembinaan ini, supaya ada hasil maksimal yang dapat diterapkan untuk peningkatan kesejahteraan pelaku UMKM. Pembinaan ini kita namai Achivement Motivation Trainning (AMT) untuk memotivasi pelaku UMKM memasarkan produk secara On Line Shop.
"Kita sengaja mendatangkan narasumber dan tim ahli pemasaran dari Jemari Sakato Padang yang telah bekerjasama dengan kita selama 4 tahun lamanya. Setelah pelatihan ini, kami harapkan peserta mampu secara mandiri untuk memasarkan produknya secara online, disamping meneruskan pola pemasaran yang telah dilakukan selama ini. Persoalan pemasaran saat ini yang sering menjadi halangan bagi pelaku UMKM, kita upayakan dapat diminimalisir. Karena masalah pemasaran harus disikapi secara bijaksana. kami juga pesankan kepada pelaku UMKM yang ikut dalam pembinaan ini, untuk senantiasa berbagi ilmu dengan pelaku UMKM yang belum sempat mengikuti pembinaan," pesan Ezi Elfiwati.
"Untuk itulah kita sengaja menganjurkan pelaku UMKM membawa hasil produksinya, sehingga dalam praktek nantinya bisa langsung diiklankan di On Line Shop," ujar Ezi Elfiwati.
Mewakili Direktur Jemari Sakato, Imran Sarimudanas bersama 3 orang rekannya berikan ilmu pemasaran kepada 30 pelaku UMKM di Bakinco resto selama 3 hari. Menurun Imran, Pelaku UMKM yang ingin maju harus kenal pola "saya siapa, mau kemana, bagaimana caranya, do action dan menang".
"Pelaku usaha yang berawal dari modal kemauan yang kemudian ditopang dengan modal secukupnya akan bisa menjadi menang apabila memahami langkah dan menguasai strategi pasar, khususnya terhadap produk yang dihasilkan. Selama ini kita hanya fokus pada pemasaran Secara manual. Dengan kemajuan zaman yang serba IT, pelaku UMKm juga harus move on. Sedikit berkorban untuk memperlancar usaha melalui pemasaran market OL shop adalah salah satu langkah hebat yang digandrungi para konsumen, walaupun sesekali masih terdapat kelemahan. Dan kelemahan itu yang akan kita maksimalkan, sehingga produk kita selain dikenal juga diminati. Hari ini kami akan mengajarkan pola pemsaranan OL Shop kepada Bapak dan Ibu pelaku UMKM. Kami akan berikan ilmu terkait bagaimana cara mengiklankan produk UMKM di Buka Lapak, Shofee, Lazada OL Shop dan lainnya. Intinya, bagaimana peserta bisa mengakses dan mengiklankan produknya," papar Imran Sarimudanas.
Sementara Abit, keluarga besar Gelamai Erina mengungkapkan betapa besarnya manfaat ilmu yang diberikan para praktisi pemasaran ini.
"Kami sangat puas bisa ikut kegiatan ini. Berniaga di OL Shop sangat menarik, selama ini kita hanya tawarkan via pemasaran tradisional, sekarang kita bisa akses mengiklankan pada Buka Lapak. kalau di Payakumbuh kita jual gelamai Rp. 65.000 / kg, di Buka Lapak juga begitu, hanya ditambah ongkos kirim (ongkir)," sebut Abit.
Peserta lain, Alfianto pemilik sanjai Hanifah dari kelurahan Tanjung Pauh juga paparkan hal senada.
" Kita masih awam dalam materi pemasaran OL ini, setidaknya 50 % materi sudah kita kuasai. Alhamdulillah anak di rumah juga jago IT, semoga mereka yang akan melanjutkan pemasaran sanjai via OL, terkait download di playstore sudah diajarkan tadi oleh pemateri. Yang pasti kita akan menuju arah pemasaran OL. Karena memajukan usaha keluarga ini adalah impian kita. Jika berhasil nanti, Kita juga berenncana akan sharing dengan pelaku UMKM yang ada di kelurahan Tanjung Pauh, sehingga produk mereka juga di pasarkan secara online," ungkap Alfianto yang juga pengusaha papan bunga.
Dipenghujung pembinaan, Kasi Perberdayaan UMKM Ardiansyah, SE, MAB menyebutkan bahwa 30 peserta pembinaan berasal dari berbagai UMKM yang mereka tekuni, ada pengusaha rendang, bordiran, gelamai, sanjai, pengusaha makanan dan minuman dan ragam UMKM lainnya.
"Kita akui, pelaku UMKM saat ini baru bisa mendapatkan PIRT, terkait produk halal dari MUI dan rekomendasi dari BP POM juga belum semuanya. Kita berharap koordinasi giat dilakukan oleh pelaku UMKM untuk memenuhi syarat konsumen pasar online. Untuk lintas OPD kita juga akan lakukan koordinasi, sehingga pelaku UMKM dapat memenuhi itu semua," pungkas Ardiansyah. (BD)