Notification

×

Iklan

Iklan

TPA Miftahurrasyidiyah Rao-Rao Sungai Tarab Dinilai Tim Provinsi

11 Maret 2018 | 13:01 WIB Last Updated 2018-11-16T15:49:40Z


Tanah Datar -- Didikan Subuh sebagai wadah belajar alquran dan hadis serta membentuk karakter anak-anak di bawah bimbingan guru perlu terus digiatkan.

Kegiatan yang diselenggarakan TPA/MDA setiap usai Shalat Subuh pada hari Ahad diakui memberi banyak manfaat bagi peserta didik.

Demikian disampaikan Bupati Tanah Datar yang diwakili Sekda Hardiman saat penilaian Didikan Subuh Berprestasi Tingkat Provinsi Sumatera Barat di TPA Miftahurrasyidiyah Rao-Rao Kecamatan Sungai Tarab, Minggu (11/03).

Seperti yang ditampilkan dengan sangat baik oleh murid-murid TPA Miftahurrasyidiyah, Hardiman sampaikan latihan pidato, MC, tahfiz, Shalat berjamaah, qasidah, shalat jenazah dan lainnya semuanya itu menjadi sarana pembelajaran dan bekal yang berharga menjadi insan yang berkualitas di masa datang.


Ditambahkan pemerintah daerah sesuai dengan RPJMD Tanah Datar 2016-2021 menempatkan peningkatan pemahaman dan pengamalan agama, adat dan budaya sebagai misi pertama Kabupaten Tanah Datar.

“Program penguatan TPA/TPSA dan Pondok-Pondok Tahfiz di seluruh wilayah Tanah Datar menjadi program nyata pemerintah daerah baik dari sisi kelembagaan, SDM dan aktifitas di dalamnya,” urai Hardiman.

Hardiman jelaskan target pemerintah daerah punya pondok tahfiz minimal 1 per kecamatan yang dibina langsung, sementara saat ini sudah ada 98 pondok tahfiz di Tanah Datar binaan kelompok masyarakat, perantau dan pemerintah daerah sendiri.

Selain itu sudah ada TPA/MDA percontohan di masing-masing kecamatan. Untuk tahun 2017 TPA Miftahurrasyidiyah menjadi yang terbaik di Tanah Datar dan mewakili ke tingkat provinsi.

“Penampilan anak-anak dalam acara didikan subuh yang kita saksikan bukanlah rekayasa untuk penilaian, tetapi buah dari pembinaan yang dilakukan secara kontiniu oleh majelis guru dan dukungan orang tua,” pungkas Hardiman.

Senada dengan itu Karimis dari Bagian Bintal Biro Kesra Provinsi menyampaikan penilaian Lembaga Didikan Subuh (LDS) se Sumatera Barat bertujuan untuk melahirkan LDS unggul yang bisa menjadi motivator dan contoh bagi LDS di daerah.

“Setiap tahun kita nilai 19 LDS dari 19 kabupaten/kota se Sumatera Barat dan secara akumulatif sudah ada ada puluhan LDS terbaik di Sumatera Barat ini,” jelasnya.



Lebih lanjut Karimis sampaikan program ini juga selaras dengan RPJMD Sumbar yang menempatkan pengamalan nilai agama dan adat dalam nilai ABS-SBK sebagai program prioritas.

Disampaikan juga tim penilai diketuai oleh DR. Mukhlis Bahar, Lc, MA dari UIN Padang, dengan anggota Yulius Thaib (Ketua Dewan Masjid Sumbar), Yusran Lubis (Kanwil Kemenag Sumbar) dan Fauzi (UIN Padang).

Turut hadir pada kesempatan itu Asisten Pemerintahan dan Kesra Mukhlis, Kepada OPD, Kakankemenag Tanah Datar, Camat, Forkompinca dan Walinagari se Sungai Tarab.

TPA Miftahurrasyidiyah
Pimpinan Lembaga TPA Miftahurrasydiyah Afrizon dalam paparannya TPA yang berada di bawah Yayasan Surau Alhusna Cangkiang dan telah berjalan semenjak tahun 2007.

Dalam perkembangannya, murid TPA berjumlah 110 orang yang terbagi ke dalam 5 kelas yang diberi nama kelompok Pintar, kelompok Cerdas, kelompok Mahir, kelompok Ulet dan Kelompok berkualitas dan diasuh oleh 5 tenaga pengajar.

Setiap kelasnya mempunyai target pembelajaran, sesuai dengan kelas formalnya. Baik untuk standar baca alquran, hafalan surat pendek, hafalan doa harian, hafalan hadis dan kemampuan ibadah.

“Animo masyarakat Rao-Rao sangat tinggi untuk mempercayakan anak kemenakannya dididik di sini, namun mengingat keterbatasan tempat dan guru, maka dibatasi hanya menerima 110 murid saja,” sampai Afrizon.

TPA ini memberlakukan sistem drop out dan sistem daftar tunggu. Saat mendaftarkan anak, orang tua mempunyai kewajiban menandatangani surat perjanjian, yang isinya wali murid wajib ikut mengikuti acara pembinaan 1 kali se bulan dan wajib mendampingi anaknya shalat Subuh saat Didikan Subuh dan punya disiplin yang tinggi.

Selain itu murid punya tuntunan ibadah, shalat fardhu harus lengkap, membaca Alquran, Shalat Dhuha minimal 5 kali dalam seminggu, tahajud 3 kali dalam seminggu dan 1 kali puasa sunat dalam seminggu.

Kepada murid berprestasi, jelas Afrizon juga diberikan reward berupa studi banding ke luar daerah. “Kita senantiasa bawa murid berprestasi jalan-jalan ke luar daerah, tahun ini ke Jakarta dan semua dana ditanggung oleh perantau dan pemberian kado buat sang juara kelas SD setiap semester,” ucap Afrizon.

“Ini kita lakukan, bagaimana anak-anak kita menjadi anak yang soleh, cinta alqur’an, punya ibadah yang baik, santun dan punya keberanian untuk tampil di depan umum,” tegasnya lagi.

Lembaga  Miftahurrasyidah mempunyai kegiatan rutin di antaranya, pondok Alquran setiap Sabtu dan Minggu, TPA, Didikan Subuh, Pengajian Jamaah dan Wali Murid setiap Kamis sore, Qurban, Usaha Simpan Pinjam Syariah, Rumah tahfiz, Latihan Silat, Latihan Khattil Qu’ran, Peringatan Hari Besar Islam dan lainnya. (hp/put)
×
Kaba Nan Baru Update