SERTIFIKAT—Prof. Irwandi bersama Raja Salman memperlihatkan sertifikat King Faisal Prize yang baru saja diterimanya.(dok keluarga) |
KUALALUMPUR -- Dinilai berhasil mengembangkan halal science dalam skala internasional, urang awak yang dikenal sebagai seorang pakar halal Internasional, Prof. Dr. Irwandi Jaswir, M.Sc., diberi anugerah tertinggi Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz. Nama penghargaannya adalah King Faisal Prize.
Penerima anugerah lainnya pada kesempatan itu adalah Prof. Bashar Awad dari Irak untuk kategori Studi Islam, Prof. Chori Mabkhout dari Tunisia untuk kategori Bahsa dan Literatur Arab, Prof. James P. Allison dari Amerika Serikat untuk Kategori Kedokteran, dan Prof. Sir John M. Ball dari Inggris untuk kategori Sains.
Anugerah King Faisal merupakan penghargaan tertinggi di dunia setelah Penghargaan Nobel. Penerima penghargaan ini berhak atas hadiah senilai Rp2,7 miliar dari pemimpin tertinggi Kerajaan Saudi Arabia tersebut. Penghargaan yang dia terima pada kategori Pelaranan Islam (Service to Islam).
Salah seorang kerabat Prof. Irwandi, Darwin Danin Dt. Sati, kepada Singgalang dan pasbana.com, Selasa (27/3) dari Kualalumpur mengabarkan, anugerah itu diserahkan kepada Irwandi dalam sebuah acara mewah di Prince Sultan Gran Hall Riyadh, Al-Faisaliyah Center, Riyadh, Senin (26/3).
“Saya menerima informasi dari kerabat yang langsung menghadiri acara penganugerahan di Riyadh. Pihak keluarga tentu bersyukur atas anugerah yang diterima, dan semoga akan memberi kontribusi positif bagi pengembangan Ilmu Halal (Halal Science) di masa mendatang, sekaligus mengharumkan nama Indonesia dan Malaysia di kancah internasional,” ujarnya.
Prof. Irwandi yang berasal dari Baringin Pakankamih, Tilatang Kamang itu, kini menjabat wakil direktur International Institute for Halal Research and Training (Inhart) pada Universiti Islam Antar Bangsa Malaysia. Ia lahir di Medan, dan memperoleh gelar sarjananya di Institut Pertanian Bogor pada 1992, kemudian melanjutkan S.2 di bidang Ilmu Bioteknologi dan Makanan pada 1996. Gelar doktor diperolehnya pada 2000 dari Universitas Putra Malaysia (UPM) Malaysia.
Dalam orasi singkatnya setelah menerima anugerah, Irwandi mengucapkan terimakasih kepada Raja Salman dan Komite Penghargaan yang telah menetapkan dirinya sebagai salah satu penerima anugerah bergengsi ini. Juga kepada almarhum ayahandanya Jaswir, ibunda Sudarni, istrinya Fitri Octavianti, saudara, dan keluarga besarnya. Juga kepada UIA Malaysia, Pemerintah Malaysia dan Pemerintah Indonesia yang telah memberikan dukungan terus-menerus.
Menurutnya, dengan pertumbuhan pasar industri halal yang mencapai 3,1 triliun dolar AS per tahun, halal science menjadi komponen vital dalam memperkuat industri halal dan perekonomian muslim.
Dia mengingatkan, saintis muslim bertanggungjawab besar dalam hal ini.Menurut Irwandi, Quran dan Hadist mengandung konsep ilmu yang bisa menginspirasi para ahli Muslim untuk memberikan kontribuisi kemanusiaan.
Komite Penghargaan King Faisal Prize menyebut, Irwandi telah memberikan kontribusi terhadap dunia Islam yang mengukir sejarah yang unik dalam pengembangan disiplin ilmu baru, yakni Halal Science. Riset ini melahirkan hubungan yang signifikan antara halal dan haram dalam aturan dan keilmuwan.
Melalui disiplin ilmu baru ini, posisi Irwandi mampu menyatukan Halal Science sebagai alat untuk menyempurnakan pendapat ahli fiqih. Ini merupakan langkah ke depan bagi dunia muslim untuk membantu banyak ahli Islam dalam menyelesaikan banyak isu yang berhubungan dengan halal dan haram melalui pengenalan Halal Science.
Lebih lanjut lagi sebagai seorang akademisi dan peneliti, pencapaiannya sudah puncak, penelitiannya sudah didokumentasikan dan dipublikasikan di banyak publikasi sejenis jurnal ilmiah (scientific journal), buku, dan konferensi.
Pengenalan Halal Science oleh Prof Irwandi sebagai ilmu baru dalam riset ilmiah, datang dari bentuk yang unik dengan pondasi yang kuat. Dedikasi Irwandi dalam keilmuan, terlihat dari publikasi ilmiah yang dilahirkannya berupa 120 artikel dalam jurnal ilmiah, 30 book chapter, dan menyelesaikan 30 proyek riset. Dia sudah mempresentasikan lebih dari 250 artikel/ paper di berbagai konferensi internasional. Publikasi tercatat dengan total 711 Scopus Citations dengan H-Index 16.
Anak keenam dari tujuh bersaudara ini juga merupakan anggota editorial board dari banyak jurnal ilmiah bereputasi tinggi. Dia juga berpartisipasi dalam berbagai konfensi dan eksibisi, serta melahirkan banyak magister dan doktor baru dalam bidang ilmu halal. Prof Irwandi juga mempunyai lima hak paten dalam bidang halal science, dan telah menerima 60 penghargaan internasional.
Selain itu Prof Irwandi juga mengembangkan alternatif makanan halal serta memproduksi gelatin halal dari berbagai sumber halal seperti unta dan ikan. Kolaborasinya dengan ilmuwannya berhasil mengembangkan metode deteksi kandungan non-halal pada kosmetik.(Musriadi Musanif)