Payakumbuh - Kita berbahagia bisa melihat anak-anak ikut khatam Quran, mereka sudah bisa membaca, menulis, bahkan mereka telah bisa menghafal sebagiannya. Namun, dengan telah khatam bukan berarti mereka sudah selesai untuk belajar Al Quran.
Hal tersebut disampaikan Wakil Walikota Erwin Yunaz, saat menghadiri dan melepas peserta pawai Khatam al Quran Masjid Baiturrahim Padang Kaduduak, Kelurahan Tigo Koto Diate, Kecamatan Payakumbuh Utara, Rabu (28/3).
Lebih lanjut Wawako Erwin mengatakan, bahwa mempelajari al Quran dan Sunnah nabi bukan saat ini saja, melainkan sampai akhir hayat. Semua kandungan di dalamnya mampu memberikan pedoman kepada manusia untuk hidup bahagia dunia dan akhirat.
“Pelajarilah al Quran dan Sunnah nabi, hayati kandungangannya, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab al Quran dan Sunnah nabi tersebut adalah pedoman bagi kita untuk mendapatkan kebahagian hidup di dunia dan akhirat nanti," kata Wawako Erwin.
Menurut Wawako Erwin, anak-anak dan generasi muda adalah para penerus perjuangan syiar agama, dan memberi manfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara. Mereka perlu terus diberikan pendidikan dan pengetahuan agama yang baik.
“Mereka adalah calon pemimpin bangsa dan ummat. Ranah Minang haruslah memiliki pemimpin masa depan yang Qurani, berakhlak mulia, dan berilmu pengetahuan.”, kata Wawako Erwin.
Diakhir sambutannya Wawako meminta para orang tua untuk menjadi suri tauladan dalam keluarga, dan berharap peserta khatam kali ini mampu menjadi para penghapal al Quran dimasa yang akan datang.
“Saya meminta orang tua bisa menjadi suri tauladan dalam keluarga dan berharap semua anak-anak kita ini, akan menjadi para penghafal al Quran, Amin...”, harap Wawako Erwin.
Sementara itu Ketua Panitia, Delfizal menginformasikan santri peserta khatam Quran pada tahun ini berjumlah 80 orang, 46 santri laki-laki dan 24 perempuan. Mereka pada umumnya berasal dari santri TPA Masjid Baiturrahim Padang Kaduduak dan TPA sekitarnya.
Selain Wawako, acara pelepasan pawai khatam Quran tersebut dihadiri pula oleh Kepala Kantor Kementerian Agama, Asra Faber, sejumlah pimpinan OPD, Lurah, sejumlah tokoh masyarakat, alim ulama, cerdik pandai, bundo kanduang, orang tua santri, dan masyarakat sekitar. (BD)