Limapuluh Kota - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Limapuluh Kota bakal menggelar pekan budaya tahun 2018 mulai tanggal 13 sampai 18 April mendatang, hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Limapuluh Kota Hj. Indrawati, S.Pd, MM.Pd didampingi Kasi Kesenian dan Nilai Tradisi Dedi Iswandi, S.Sn kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (6/4) kemarin.
Ia berharap, perhelatan daerah itu akan menjadi wahana pelestarian nilai-nilai seni dan budaya anak nagari Luak Limo Puluah. mengatakan,
Dikatakan, pekan budaya tersebut merupakan salahsatu upaya pelestarian sekaligus promosi beragam potensi seni dan budaya di daerah ini. Kita berharap event seni dan budaya itu menjadi salahsatu upaya melestarikan dan mempromosikan budaya daerah kita. Tak kalah pentingnya, untuk menggali, membina dan mengembangkan serta menanamkan nilai-nilai budaya terhadap generasi muda.
Diakui Indrawati, dewasa ini tidak sedikit generasi muda yang lebih mengenal serta menyukai budaya asing, dan mulai jarang yang meminati dan mencintai seni budaya daerah. Jika ini dibiarkan, bukan menutup kemungkinan lambat laun kekayaan seni dan budaya dari nenek moyang tersebut akan hilang ditelan masa.
“Menyikapi fenomena itu, Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan mengadakan pekan budaya sebagai sarana menggali, mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya tersebut,” ujar Indrawati.
Dikatakan, alek daerah itu bakal digelar di komplek kantor bupati di Bukit Limau Sarilamak yang akan dibuka pada hari Jumat (13/4) siang depan. Sedangkan seni dan budaya yang diperlombakan antara lain festival randai, lomba tari Minang kreasi, alua pasambahan, talempong pacik, qasidah rebana dan lagu pop Minang, serta lomba baju kuruang basiba tradisi dan modifikasi.
“Peserta lomba antara lain berasal dari masyarakat umum, utusan kecamatan, sekolah dan sanggar-sanggar seni budaya anak nagari. Festival randai misalnya , akan diikuti utusan kecamatan, dan lomba alua pasambahan bakal diikuti utusan sekolah disamping juga utusan kecamatan dan nagari,” sela Dedi Iswandi.
Terpisah Bupati Limapuluh Kota H. Irfendi Arbi senada menyebut, pekan budaya tersebut tidak hanya untuk menggali, mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya daerah, namun juga menjadi ajang kompetisi dan suport bagi generasi muda, sanggar seni dan seniman di Luak Limo Puluah.
“Selain untuk ajang kompetisi, event seni dan budaya itu tentunya juga menjadi moment untuk mengenalkan kekayaan seni dan budaya kita kepada masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota dan masyarakat daerah lain serta wisatawan,” tutur Irfendi.
Dikatakan Irfendi, disamping menjadi ajang promosi dan apresiasi di bidang seni dan budaya, alek tahunan daerah ini juga diharapkan menjadi momen adu kreativitas dan promosi pariwisata dan beragam produk unggulan daerah serta hasil kerajinan masyarakat.
“Kita mengajak masyarakat dan para pelaku UMKM menyajikan produknya pada ajang pekan budaya tersebut. Begitu juga dengan sektor pariwisata, harus menjadikan kegiatan ini sebagai ajang promosi,” ujar Irfendi. (BD)