Sijunjung-- Hasil penelitian yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) diharapkan menjadi acuan dalam penyusunan program pembangunan daerah. Sayangnya, hasil penelitian itu belum sepenuh ditindaklanjuti Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Hal tersebut terungkap dalam sosialisasi/sinkronisasi Ketlibangan yang digelar Pemerintah Kabupaten Sijunjung di lokasi Perkaulan Tabek Nagari Sijunjung, Rabu (18/4).
“Seharusnya hasil penelitian yang dilakukan Balitbang menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan daerah,” kata Kepala Balitbang Provinsi Sumatera Barat diwakili Koordinator Peneliti, Yulfira Media.
Meski belum sepenuhnya ditindaklanjuti OPD, Yulfira Media berharap kedepan hasil penelitian Balitbang hendaknya dijadikan input dalam penyusunan perencanaan di masa mendatang.
Hal senada juga disampaikan Bupati Sijunjung yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Nizam Ul Muluk. Menurutnya, pemerintah daerah harus mengedepankan hasil penelitian dalam suatu perencanaan.
Tujuannya, sambung Nizam, untuk menghasilkan kebijakan-kebijakan yang berkualitas terhadap pemerintah daerah.” Penelitian dulu baru perencanaan,” ucapnya.
Sebelumnya, Nizam juga menyampaikan ucapan selamat datang kepada peserta sosialisasi/sinkronisai Kelitbangan.“Selamat datang, lokasi kegiatan ini merupakan tempat perkaulan adat bagi warga Nagari Sijunjung. Dilokasi ini juga terdapat 76 unit rumah gadang yang sudah terdaftar sebagai warisan budaya nasional di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,” sebut Nizam Ul Muluk.
Sebagai warisan budaya nasional, sambung Nizam Ul Muluk, kawasan perkampungan adat Nagari Sijunjung merupakan salah satu fasilitas pendukung Geopark Silokek.
Sosialisasi/sinkronisasi diikuti dan sejumlah pimpinan OPD, Balitbang Provinsi Sumbar, Balitbang kabupaten/kota se Sumbar, Balitbang kabupaten/kota diluar Sumatera Barat, BUMN, BUMD, fokopimca, Walinagari Sijunjung dan LSM
Sedangkan narasumber, yakni fungsional peneliti madya bidang bisnis manajemen Balitbang Kemendagri, Dr.Herie Saksono dan pakar komunikasi dan informasi Kantor Berita Antara, Dr.AAT Surya Safaat.(Nal)