Padangpanjang - Pemerintah Kota (Pemko) Padangpanjang melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bekerjasama dengan Forum Pegiat Literasi (FPL) menggelar acara Temu Penyair se-Asia Tenggara, yang difokuskan di Lapangan Khatib Sulaiman Bancah Laweh, pada 3 sampai 6 Mei 2018 mendatang.
Kegiatan tersebut sekaligus Pencanangan Kota Padangpanjang sebagai Kota Literasi, serta untuk memecahkan Rekor Muri dalam membuat puisi, yang diikuti seluruh pelajar SMP/SMA se – Kota Padangpanjang.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Alvi Sena, ST, MT, Kamis (19/4) menyampaikan, temu penyair ini guna mengumpulkan para sastrawan yang ada di Asia Tenggara, yakni Malaysia, Thailand, Vietnam, Brunei Darussalam, Singapura dan Timur Leste untuk melaksanakan seminar, dan hasil seminar akan dijadikan sebuah buku.
“Seminar inilah yang nantinya akan memperkenalkan Kota Padangpanjang ke seluruh Indonesia, serta ke enam negara tersebut, bahkan kita harapkan ke seluruh dunia,” papar Alfi Sena.
Alvi Sena mengatakan, ini semacam memberikan kode atau sinyal kepada Negara-negara di Asia Tenggara, bahwa Padangpanjang merupakan salah satu daerah yang bisa menjadi wisata budaya dan sastra untuk dikunjungi.
“Para sastrawan ini nantinya akan kita inapkan dirumah penduduk, dimana masyarakat kita akan mendapatkan dampak dari acara ini, serta juga menambah ekonomi dari masyarakat,” kata Alvi Sena.
Alvi Sena menambahkan, 300 penyair se-Asia Tenggara ini merupakan penyair yang terpilih dari puisi yang telah mereka kirim, dan diharapkan lebih kurang 100 penyair dari luar Indonesia.
Lebih lanjut Alvi Sena mengatakan, Padangpanjang juga akan memecahkan rekor MURI dalam menciptakan puisi yang bertemakan Bahaya Narkoba. Pemecahan rekor MURI tingkat sekolah ini akan dilaksanakan pada acara puncak temu penyair se- Asia Tenggara pada 5 Mei mendatang, yang diikuti sebanyak 13.000 pelajar berasal dari SMP/SMA se-Padangpanjang.
Sementara itu Ketua FPL, Muhammad Subhan menambahkan, para penyair nanti akan di inapkan di dua desa wisata di daerah Padangpanjang. Dua desa tersebut yakni Desa Wisata Kubu Gadang dan Desa Budaya dan Religi Sigando.
" Sebanyak 200 tamu menginap di Desa Wisata Kubu Gadang dan 100 tamu di Desa Budaya dan Religi Sigando sekaligus menjadi sarana mengenalkan potensi wisata daerah pada tamu yang datang," terang Subhan.
Subhan mengatakan, Desa Wisata Kubu Gadang identik dengan atraksi silat lanyah serta tempat inap yang sangat nyaman dan asri, sedangkan Desa Budaya dan Religi Sigando identiknya dengan lokasi perkembangan yang islami.
Di sisi lain, Subhan menyampaikan tujuan menciptakan puisi ini tidak hanya untuk memecahkan rekor MURI saja, tetapi juga untuk menumbuhkan minat dan keterampilan siswa dalam menulis serta berkreasi.
"Dengan tema Bahaya Narkoba ini kami ajak seluruh generasi muda mengapresiasikan diri untuk mencintai sastra. Dan dalam pembuatan puisi, diharapkan seluruh siswa menciptakan puisi sesuai tema yang di sampaikan,” papar Subhan.
Subhan menambahkan, Padanganjang juga akan dicanangkan sebagai Kota Literasi pada saat acara puncak Temu Penyair tersebut. "Kita akan canangkan dihadapan para tamu semua, para tamu ini lah nantinya yang akan membawa kota kita ini ke media massa yang terbit di kota tempat tinggal mereka," kata Subhan.
Lebih lanjut Subhan mengatakan, acara pencangan ini akan di canangkan langsung oleh Kepala Perpusnas RI. Dan di sela-sela kegiatan pencanangandilakukan Peluncuran Buku Antologi Puisi “Epitaf Kota Hujan” yang merupakan karya Penyair Asia Tenggara.
“Kegiatan kita juga disemarakkan dengan Pameran Buku dari Mobil Perpustakaan Keliling milik Perpustakaan Daerah 19 Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Barat,” pungkas Subhan. (put)